Palu, (antarasulteng.com) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tengah memperkirakan pertumbuhan ekonomi Sulteng PADA 2017 berada pada angka dua digit atau berkisar 10,2 persen hingga 10,6 persen.
"Angka itu lebih besar dari tahun 2016 sebesar 9,98 persen," kata Kepala BI Sulteng, Miyono yang dihubungi dari Palu, Minggu.
Miyono menjelaskan faktor pendorong dari naiknya pertumbuhan ekonomi itu di antaranya produksi LNG diperkirakan dalam keadaan normal sesuai dengan kuota produksi.
Selain itu ada ekspansi produksi amoniak pada 2017, smelter baru mendorong produksi industri olahan yang diperkirakan beroperasi pada semester I tahun 2017.
Juga investasi diharapkan meningkat, seiring dengan implementasi paket kebijakan pemerintah yang mendorong investasi dan stabilitas makroekonomi yang semakin baik.
Ia juga menyebut prospek sektor pertanian termasuk di antaranya subsektor perkebunan yang diyakini berada pada kondisi lebih baik dari tahun 2016.
"Peningkatan produktivitas pangan melalui upsus pajala diprediksi mampu memberikan kontribusi peningkatan komoditi padi, jagung dan kedelai," harapnya.
Namun, kata dia, terdapat juga faktor penahan pertumbuhan ekonomi itu di antaranya ekspor beberapa komoditas dengan tujuan Tiongkok akan sedikit mengalami perlambatan, seiring dengan menurunnya kinerja manufaktur dan perlambatan pertumbuhan Tiongkok serta pemulihan harga komoditas masih lambat.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Sulteng tahun 2016 tumbuh 9,98 persen atau mengalami perlambatan dibanding tahun 2015 sebesar 15,52 persen.
Dilihat dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha industri pengolahan sebesar 35,12 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen ekspor luar negeri barang dan jasa sebesar 110,66 persen.
Gubernur Sulteng Longki Djanggola menyatakan pertumbuhan ekonomi Sulteng di tahun 2016 sebesar 9,98 persen dan merupakan pertumbuhan ekonomi tertinggi, baik di kawasan Sulampua maupun tingkat nasional.
Berita Terkait
ADB: Inflasi kawasan Asia dan Pasifik 2024 akan turun ke 3,2 persen
Kamis, 11 April 2024 10:15 Wib
Bank Mandiri kembali selenggarakan program Mudik Asik 2024
Sabtu, 6 April 2024 21:56 Wib
Bank Indonesia dan Pemkab Banggai sediakan warung pangan jelang Idul Fitri
Jumat, 5 April 2024 4:11 Wib
Bank Indonesia bantu fasilitasi izin UMKM di Sulteng bagian dari GBBI
Kamis, 4 April 2024 20:34 Wib
Layanan bersama penukaran uang di Palu
Selasa, 2 April 2024 19:23 Wib
BI Bali: Kuota penukaran uang Lebaran di Denpasar 1.200 orang per hari
Selasa, 2 April 2024 16:12 Wib
Bank Indonesia libatkan 13 perbankan layani penukaran uang di Sulteng
Selasa, 2 April 2024 12:25 Wib
Bank Indonesia promosikan tenun khas Sulteng lewat IFW sebagai kampanye Gernas BBI
Selasa, 2 April 2024 4:08 Wib