Pelaku Usaha Sambut Positif Diskusi Ekonomi Ansor

id Ansor, Bank Sulteng, OJK

Pelaku Usaha Sambut Positif Diskusi Ekonomi Ansor

Suasana Diskusi Ekonomi Berkelanjutan yang dilaksanakan GP Ansor Sulteng, Jumat (5/5) malam. Diskusi mingguan ini disambut positif pelaku usaha di Kota Palu. (FOTO:dok.muhdar)

"Saya sudah punya dua mesin cetak batu bata merah. Tetapi baru satu beroperasi karena saya kekurangan modal usaha untuk operasional. Saya butuh pinjaman sekitar Rp25 juta untuk bisa mengoperasikan dua mesin yang ada," kata Syafrudin.
Palu (antarasulteng.com) - Para pelaku usaha kecil dan menengah menyambut positif Forum Diskusi Ekonomi Berkelanjutan yang dilaksanakan Gerakan Pemuda Ansor Provinsi Sulawesi Tengah, Bank Sulteng dan Otoritas Jasa Keuangan karena menyentuh langsung sektor ril.

Seorang pelaku usaha batu bata di Palu, Syafrudin, mengatakan usaha yang digelutinya langsung direspons positif oleh Bank Sulteng, melalui diskusi Jumat (5/5) malam.

Bahkan dirinya diminta segera mengajukan permohonan pinjaman dana untuk pengembangan usahanya.

"Saya sudah punya dua mesin cetak batu bata merah. Tetapi baru satu beroperasi karena saya kekurangan modal usaha untuk operasional. Saya butuh pinjaman sekitar Rp25 juta untuk bisa mengoperasikan dua mesin yang ada," kata Syafrudin.

Dia mengatakan jika dua mesin tersebut beroperasi, usahanya bisa memproduksi 6.000 buah batu bata per hari dengan empat orang tenaga kerja. Dengan demikian kata dia, hanya dalam 10 hari usahanya bisa memproduksi 60 ribu buah.

"Kami sudah menggunakan mesin dengan kemampuan produksi 3.000 satu mesin. Kalau dikerjakan manual paling banyak 500 biji per hari," katanya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Divisi Manajemen dan Risiko Bank Sulteng Syarif Zen pada Forum Diskusi Ekonomi Berkelanjutan tersebut langsung merespons permintaan Syafrudin.

Syarif mengatakan Bank Sulteng telah mengeluarkan kebijakan pembiayaan tanpa jaminan maksimum Rp25 juta dengan ketentuan usahanya jelas dan produktif. Bahkan dirinya meminta pelaku usaha yang membutuhkan pengembangan usaha dapat langsung berhubungan dengan Bank Sulteng cabang Palu Barat.

Syarif juga merespons positif atas gagasan diskusi ekonomi yang dilakukan secara berkelanjutan oleh GP Ansor Sulawesi Tengah dengan menggandeng Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Sulteng. Dirinya mendorong agar diskusi tematik tersebut ditingkatkan dengan melibatkan peserta dari pelaku usaha ril.

Forum Diskusi Ekonomi Berkelanjutan yang dilaksanakan setiap pekan tersebut mengangkat topik kebijakan industri jasa keuangan dalam pembiayaan usaha kecil dan menengah yang digelar Jumat (5/5) malam dengan tiga narasumber yakni Kepala Divisi Manajemen dan Risiko Bank Sulteng Syarif Zen, Kasubag Administrasi OJK Sulteng Mohammad Iqbal Gozali dan Penasihat Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil (Pinbuk) Sulteng Arifuddin Bidin.  

Rencananya pekan depan Forum Diskusi Ekonomi Berkelanjutan akan mengangkat topik berbagi pengalaman bersama pelaku usaha sukses. Mereka antara lain Karman Karim (pengelola dan pemilik pasar modern di Palu dan Poso), Amin Badawi (pebisnis ulung yang kini sukses membangun pasar dan memiliki bank sendiri) dan Adi Pitoyo, seorang interpreneur muda yang sudah melebarkan bisnisnya dari batik lokal hingga ke bisnis perumahan.

Forum Diskusi Ekonomi Berkelanjutan tersebut juga didukung Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola, portal berita antarasulteng.com, Harian Mercusuar, MS Radio, Radio Alkhairaat dan Pusat Inkubasi Binis Usaha Kecil (Pinbuk) Sulawesi Tengah.***