BPTP Kembangkan `Urban Farming` Di Kota Palu

id bptp

BPTP Kembangkan `Urban Farming` Di Kota Palu

Ilustrasi (ist)

Khusus untuk Kota Palu, kita mau kembangkan `urban faming` yakni mengisi semua lahan dengan inovasi teknologi bawang, cabe dan kacang tanah
Palu,  (antarasulteng.com) - Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Provinsi Sulawesi Tengah akan mengembangkan sistem pertanian perkotaan atau `urban farming` guna memaksimalisasi pemafaatan lahan pertanian yang masih tersisa di ibu kota Provinsi Sulteng ini.

"Khusus untuk Kota Palu, kita mau kembangkan `urban faming` yakni mengisi semua lahan dengan inovasi teknologi bawang, cabe dan kacang tanah. Kami sudah berkoordinasi dengan Wali Kota Palu untuk melaksanakan program ini," kata Kepala BPTP Sulteng Andi Baso Lompengeng yang dihubungi di Palu, Kamis.

Saat ini lahan pertanian Kota Palu sudah sangat berkurang karena telah berubah fungsi menjadi areal permukiman dan bisnis.

Karena itu, kata Andi, untuk mengembangkan sektor pertanian, Pemkot bersama BPTP Sulteng akan melakukan inovasi teknologi untuk meningkatkan produktivitas lahan yang masih tersedia guna menjaga stabilitas penyediaan pangan untuk masyarakat setempat.

Apalagi, katanya, Kota Palu memiliki komoditas unggulan dan khas karena tidak ada di daerah lain di Indonesia yakni bawang goreng yang kini telah menjadi komoditi agrobisnis yang dikenal di dalam dan luar negeri.

Dia mengatakan bahwa saat ini untuk wilayah perkotaan sudah seharusnya menggunakan sistem pertanian perkotaan sebab laju pertumbuhan arus globalisasi sangat berpengaruh terhadap sektor pertanian.

Sistem pertanian perkotaan, kata Andi menjelaskan, memanfaatkan ruang-ruang khusus seperti pekarangan rumah yang digarap secara ramah lingkungan yakni menggunakan bahan-bahan organik dalam pemupukan dan pemberantasan hama.

"Persyaratan pertanian perkotaan harus berbasi organik, kemudian produknya seragam dan mempunyai nilai pasar. Itu yang paling penting. Nah, sistem ini kita inginkan ramah lingkungan," ujarnya.

Sementara untuk wilayah permukiman padat penduduk, urai dia, warga bisa memanfaatkan pekarangan sebagai lahan pertanian dengan menggunakan media hidroponik karena praktis dan juga ramah lingkungan.