Pemimpin Taliban Al Qaeda Tewas

id Taliban, Al Qaeda, Tewas

Pemimpin Taliban Al Qaeda Tewas

Gerilyawan Al Qaeda dalam parade, beberapa di antaranya memanggul peluncur roket anti tank. Penggelaran senjata sedang dan bahan peledak bukan hal aneh bagi mereka. (intel)

Kabul - Pemimpin Taliban terkait Al Qaeda bersama dua gerilyawan lain tewas dalam serangan udara pasukan sekutu pimpinan NATO di Provinsi Kunar timur, Jumat.

"Pada hari ini (Minggu), pasukan Afghanistan dan sekutu memastikan kematian Asad, pemimpin Taliban terkait Al Qaeda, setelah menjalani operasi di Kabupaten Darah-ye Pech, Provinsi Kunar, pada Jumat," kata pernyataan Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) itu.

Asad adalah pemimpin Taliban dari pangkalan Marawara yang berafiliasi dengan Tehrik-i-Nefaz-Shariat-Muhammadi, satu kelompok gerilyawan Pakistan dan pendukung terkenal Taliban Afghanistan.

Asad terlibat dalam berbagai serangan terhadap pasukan Afghanistan dan koalisi, dan diyakini merencanakan serangan tambahan di hari-hari menjelang kematiannya, katanya.

Satu penilaian pasca-serangan dipastikan tidak ada warga sipil yang terluka atau properti yang rusak sebagai akibat dari operasi, katanya.

Dalam satu insiden yang tidak terkait, dua warga sipil, termasuk seorang guru, tewas dalam serangan bom kendali jarak jauh di Kabupaten Sirkanay di Provinsi Kanar, 185 kilometer sebelah timur Kabul pada Sabtu malam, kata juru bicara kepolisian provinsi, Shir Wali, mengatakan kepada Xinhua, Minggu.

Secara terpisah, hingga empat gerilyawan Taliban tewas dalam operasi yang sedang berlangsung di provinsi timur laut Badakhshan, kata polisi.

"Operasi itu dilancarkan untuk membersihkan beberapa wilayah di Kabupaten Wardoj dan sampai sekarang empat gerilyawan Taliban telah tewas dan enam lainnya luka-luka," kata seorang pejabat senior polisi, Sakhidad Hidari.

Dia menambahkan seorang polisi juga tewas dalam operasi di provinsi 315 kilometer sebelah timur laut Kabul itu.

Gerilyawan Taliban yang melawan tentara Afghanistan dan sekitar 100.000 tentara pimpinan ISAF NATO belum membuat komentar mengenai hal ini. (Ant)Xinhua-Oana)