Bila Kapolda Sulteng berbagi rasa dengan korban banjir Tolitoli

id Polda

Bila Kapolda Sulteng berbagi rasa dengan korban banjir Tolitoli

Kapolda Sulteng Brigjen Pol Rudy Sufahriadi didampingi Kapolres Tolitoli ABKP IqbalAlqudusy saat mengunjungi Panti Asuhan At-Tanwir Tolitoli, Rabu (7/6) (Antarasulteng.com/Polres Tolitoli)

"Jaga kesehatan dan jangan sakit-sakit ya nak," ujar Brigjen Rudy Sufahriadi.
Palu (Antarasulteng.com) - Hanya dua hari setelah masyarakat Kota Tolitoli dilanda musibah banjir bandang pada Sabtu (3/6), Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Polisi Rudy Sufahriadi langsun turun lapangan menemui para korban dan mengapresiasi jajarannya yang sigap membantu warga yang menghadapi bahaya yang mengancam jiwa mereka.

Selama dua hari berada di ibu kota kabupaten penghasil cengkeh tersebut, Kapolda yang didampingi beberapa pejabat Polda dan Kapolres Tolitoli AKBP Iqbal Alqudusy, berkeliling menemui para korban, baik dari kalangan anggota Polri sendiri maupun masyarakat umum.

Kapolda tiba di Kota Tolitoli dengan pesawat udara dari Kota Palu pada Selasa (6/6) siang bersama Gubernur Sulawesi Tengah Drs H Longki Djanggola, MSi dan dari bandara langsung menuju posko Tanggap Darurat Bencana Banjir di Kantor BPBD Tolitoli untuk menggelar rapat.

Dari situ, Kapolda mengunjungi asrama polisi untuk memberikan santunan kepada anggota Polres setempat yang terdampak musibah banjir.

Dalam sambutannya, Kapolda Rudy Sufahriadi mengatakan bahwa musibah seperti ini pasti ada penyebabnya. Bencana seperti ini ada urut-urutannya, ada kerusakan alam dimana kita tidak tanggap. Di atas sana dulunya hutan lebat, kita tidak sadar, sudah botak dia.

"Yang berdosa adalah mereka yang mengambil dan yang membiarkan mengambil," ujarnya.

Kapolda salut kepada warga dan aparat di Tolitoli yang tetap kompak dan semangat meski tertimpa bencana. Dengan semangat dan kekompakan ini menjadikan masyarakat lebih baik, ujarnya.

Kapolda juga memngunjungi korban di desa Tambun dan memberikan bantuan kepada mereka serta mendatangi sekolah TK Kemala Bhayangkari yang tampak masih dipenuhi lumpur pascabanjir, dan Kapolda memberikan bantuan untuk memperbaiki aset Polri itu.

Sementara itu pada shalat tarawh bersama di masjid Agung Al-Mubarakh Tolitoli, Kapolda semat memberikan pesan-pesan kamtibmas kepaa para jamaah.

Ia menyebutkan bahwa kegiatan terorisme tidak hanya di Indonesia tetapi di seluruh dunia, sehingga teroris itu menjadi musuh negara, minimal kita mendoakan agar mereka yang terlibat aksi terorisme itu bisa sadar bahwa jalan yang mereka pilih itu salah.

"Negara Indonesia dibangun berdasarkan keberagaman dan kebhinnekaan sehingga kita wajib menjaganya secara bersama agar NKRI tetap aman," ujarnya.

Ia menambahkan bahwa Islam adalah agama rahmatan lil alamin, bukan agama dengan mengedepankan kekerasan.

Sebelum kembali ke Kota Palu, Kapolda juga mengunjungi Panti Asuhan At Tanwir di Jalan Anoa dan memberikan santunan. Panti ini menampung 35 anak yatim dan 16 keluarga serta 15 orang lansia.

"Alhamdulillah, ini merupakan respon cepat dari pemerintah, khususnya Polda Sulteng, karena sudah tiga hari bencana terjadi, baru kali ini ada perhatian pemerintah kepada kami," ujar Ramli Mahmud, pemimpin panti tersebut.

Kapolda tampak senang dalam kunjungan tersebut dan menyapa serta menyalami anak-anak dengan kasih sayang.

"Jaga kesehatan dan jangan sakit-sakit ya nak," katanya berpesan kepada anak-anak panti tersebut.