Pelni: Puncak Arus Mudik Lebaran 16 Juni

id pelni

Pelni: Puncak Arus Mudik Lebaran 16 Juni

Kecab PT Pelni Sulawesi Tengah, Banny Baskoro saat diwawancarai ANTARA Biro Sulteng terkait arus mudik angkutan Lebaran menggunakan kapal laut milik BUMN itu.(Foto Antara/Anas Masa)

"Penumpang kapal Pelni tidak seperti di era tahun 80an yang cukup padat," Kepala Cabang PT Pelni Sulteng, Benny Baskoro.
Palu, )antarasulteng.com) - Kepala Cabang PT Pelni Sulawesi Tengah, Benny Baskoro mengatakan puncak arus mudik Lebaran menggunakan jasa transportasi laut di Pelabuhan Pantoloan Palu pada 16 Juni 2017.

"Dua kapal penumpang milik Pelni akan tiba pada hari yang sama di Dermaga Pantoloan, Palu, Ibu Kota Provinsi Sulteng pada Jumat (16/6) 2017," katanya di Palu, Senin.

Ia menjelaskan KM Lambelu akan masuk di Pantoloan sekitar pukul 05.00 WITA tujuan Tarakan-Nunukan, Balikpapan, Pare-Pare-Makassar-Baubau.

Sementara pada KM Labobar akan tiba sekitar pukul 18.00 WITA, tetapi waktunya malam hari.

KM Labobar yang mampu mengakut sekitar 3.000 penumpang itu akan melayari rute Balikpapan-Surabaya.

Selain dua kapal Pelni yang menyinggahi Pelabuhan Pantoloan, juga ada satu kapal Pelni lainnya yakni KM Sangiang beroperasi melayani penumpang dari Poso-Togian-Gorontalo-Bitung-Ternate-Sanana-Namlea-Ambon.

Kapal penumpang milik Pelni itu akan tiba di Pelabuhan Poso pada 17 Juni 2017.

Benny yang baru beberapa bulan menjabat Kepala PT Pelni Cabang Sulteng tersebut mengatakan khusus penumpang mudik Lebaran menggunakan kapal laut dalam kurun beberapa tahun terakhir ini terus menurun drastis.

"Penumpang kapal Pelni tidak seperti di era tahun 80an yang cukup padat," kata dia.

Dalam beberapa tahun terakhir ini, penumpang semakin sepi dan Pelni Cabang Sulteng pendapatan juga menurun tanpa merincinya. "Dari segi penghasilan, Pelni Cabang Sulteng masih merugi. Hanya saja ada subsidi silang sehingga pelayanan moda transportasi kapal laut masih tetap berjalan hingga saat ini," kata putra berdarah Solo-Bali yang sempat enam bulan bertugas di Fak-Fak itu.

Ia mengatakan orang sekarang ini lebih cenderung mengguakan pesawat dari pada kapal Pelni.

Sejak Bandara Mutiara Palu didarati sejumlah maskapai penerbangan, kebanyakan masyarakat beralih mengadakan perjalanan mudik Lebaran, Natal dan Tahun Baru dengan pesawat, meski tarif pesawat jauh lebih mahal dari kapal laut.

Penumpang yang menggunakan kapal laut untuk mudik Lebaran, biasanya mereka yang tidak lagi mendapat tiket pesawat atau mereka yang ingin santai sambil menikmati perjalanan mudik.

Menjawab pertanyaan, Benny mengatakan penumpang KM Lambelu untuk keberangkatan 16 Juni 2017 naik dari Pelabuhan Pantoloan Palu hingga kini baru sembilan orang.

Padahal waktunya semakin dekat tinggal empat hari lagi.(BK03)