Palu (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sulawesi Tengah mengupayakan eliminasi penyakit Keong Napu atau penyakit Schistosomiasis sebagai penyakit endemis di Kabupaten Sigi dan Poso.
"Saat ini prevalensi sudah di bawah satu persen, sekitar 0,4 persen. Namun, beberapa desa di Lembah Bada, prevalensi di angka nol persen," kata Kepala Dinkes Sulteng I Komang Adi Sujendra di Palu, Kamis.
Dia menjelaskan penyakit itu disebabkan cacing parasit Schistosoma japonicum dan ditularkan melalui keong amfibi Oncomelania hupensis lindoensis. Penyakit itu hanya berada di Danau Lindu, Lembah Napu, dan Lembah Bada.
"Manusia yang terinfeksi penyakit Schistosomiasis, ketika pola hidup tidak sehat. Bahkan, penyakit itu juga dapat menjadikan hewan ternak sebagai inang, untuk penyebaran penyakit," ujarnya.
Ia menjelaskan upaya eliminasi Schistosomiasis meliputi strategi untuk penanganan manusia, hewan dan lingkungan secara terpadu dan menyeluruh didukung ketersediaan layanan air minum dan sanitasi, pemberdayaan masyarakat, dan sistem pemantauan dan evaluasi kemajuan hasil yang penting untuk mencapai target yang telah ditetapkan.
Prevalensi Schistosomiasis pada manusia sejak 2018 mengalami penurunan dan berada di bawah satu persen dan terus mengalami penurunan hingga pada 2020. Prevalensi tersebut berangsur menurun setelah dilaksanakan pengobatan massal dengan praziquantel pada 2017-2019.
Namun, pada 2021 prevalensi Schistosomiasis mengalami sedikit peningkatan hingga 2022, meningkat cukup besar menjadi 1,45 persen, sedangkan pada 2023 target angka prevalensi di bawah satu persen, dan capaian akhir 0,96 persen.
Berita Terkait
UIN Datokarama dan Unisa Palu bertekad kembangkan Tri Dharma PT
Rabu, 11 Desember 2024 16:49 Wib
LPP Palu dan Baznas Sulteng kolaborasi beri penyuluhan kanker bagi WBP
Rabu, 11 Desember 2024 14:34 Wib
ANTARA Biro Sulteng berbagi ke panti asuhan Nurul Ilahi
Rabu, 11 Desember 2024 14:34 Wib
BMKG prakirakan sebagian besar wilayah RI hujan petir pada Rabu
Rabu, 11 Desember 2024 8:20 Wib
ANTARA dan tuntutan kebenaran di era media sosial
Rabu, 11 Desember 2024 8:19 Wib
Resensi - 'The Comfort Zone' anjuran agar tak meninggalkan zona nyaman
Rabu, 11 Desember 2024 8:16 Wib