Immunitas Latih Warga Sigi Kembangkan Budidaya Angrek

id anggrek

Immunitas Latih Warga Sigi Kembangkan Budidaya Angrek

Ilustrasi (dok)

Sigi, (Antarasulteng.com) - Lembaga Swadaya Masyarakat Immunitas Sulawesi Tengah melatih warga Kabupaten Sigi untuk mengembangkan anggrek dengan cara budidaya yang benar dan baik.

Ketua Immunitas Sulteng Shadiq mengemukakan di Sigi, Sabtu, Sigi memiliki banyak potensi hasil hutan bukan kayu (HHBK) yang cukup melimpah.

"Sigi menjadi salah satu daerah di Kabupaten Sigi yang kaya akan hasil hutan bukan kayu, seperti tanaman anggrek," ungkap Shadiq.

Kata Shadiq tumbuhan anggrek (Orchidaceae) di hutan Kabupaten Sigi belum termanfaatkan secara maksimal masyarakat setempat.

Khususnya, sebut dia, tanaman anggrek yang berada di Desa Namo. Padahal, terdapat beberapa jenis anggrek didesa tersebut yang dapat berdampak ekonomi bagi warga setempat.

"Ekplorasi terbatas yang kami lakukan menemukan terdapat anggrek jenis Cymbidium sp, dan Miltona sp, Dendrobium sp dan Oncidium sp, Vanda sp, Arachnis sp, dan Renanthera sp," ujarnya.

Ia meyakini, bila dilakukan ekplorasi lebih jauh di desa tersebut. Maka akan menemukan banyak jenis anggrek yang memiliki nilai jual tinggi di pasar.

"Potensi itu sepenuhnya belum banyak yang mengembangkan. Namun bukan tidak mungkin dikembangkan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat dan salah satu yang sedang kami lakukan adalah memberikan pelatihan dan peningkatan kapasitas warga di Desa Namo untuk mengembangkan dan membudidayakan anggrek sehingga tidak selalu mengambil dari hutan alam tapi sudah mulai dibudidayakan," katanya.

Ia menjelaskan pihaknya merintis kegiatan budidaya anggrek komunitas bekerjsama dengan Pemerintah Desa Namo dan LPHD atas dukungan GAGGA-NTFP-EP, kemudian memfasilitasi 30 kepala keluarga dengan prioritas perempuan sebagai target group untuk meningkatkan kapasitas dan perluasan akses partisipasi kelompok perempuan di desa tersebut dalam pemanfaatan HHBK tumbuhan anggrek.

"Ini sebagai usaha sampingan yang berkontribusi pada peningkatan pendapatan keluarga, keasrian lingkungan dan penampilan kekhasan Desa Namo. Peningkatan kapasitas tersebut dalam bentuk pembentukan unit pengelola anggrek, pelatihan teknis panen dan budidaya tumbuhan/bunga anggrek, pembuatan rumah anggrek atau shading house, pembibitan anggrek dengan kultur jaringan, pemungutan tumbuhan/bunga anggrek di alam," terangnya.