Jamaah Calon Haji Sulteng Diimbau Pakai Alat Pelindung Diri

id haji

Jamaah Calon Haji Sulteng Diimbau Pakai Alat Pelindung Diri

drg Lutfiah sedang memberikan informasi kesehatan kepada jamaah calon haji asal Sulteng di Mekah, Arab Saudi. (www.antarasulteng.com/Istimewa)

Kondisi suhu udara saat ini masuk dalam ketegori cukup ekstrim hingga sekitar 40 hingga 50 derajat celcius
Palu, (antarasulteng.com) - Jamaah Calon Haji (JCH) asal Provinsi Sulawesi Tengah yang saat ini berada di Kota Mekah, Arab Saudi, diimbau untuk selalu memakai alat pelindung diri (APD) di tengah suhu udara yang cukup tinggi.

"Kondisi suhu udara saat ini masuk dalam ketegori cukup ekstrim hingga sekitar 40 hingga 50 derajat celcius. Itu bisa membahayakan jamaah, karena bisa membuat dehidrasi atau kekurangan cairan," kata salah seorang Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) asal Sulteng, drg Lutfiah yang dihubungi dari Palu, Ahad (20/8) malam.

Sebagai petugas yang bertanggung jawab untuk menjaga kesehatan para jamaah calon haji, pihaknya selalu mengingatkan untuk selalu menggunakan alat pelindung diri (APD) seperti masker, payung, kaca mata, alas kaki, semprotan spray air untuk mencegah panas, serta mengonsumsi air sesering mungkin, minimal tiga liter setiap hari.

"Heatstroke berbahaya, kalau terkena dan tidak cepat tertangani bisa menimbulkan kematian," kata Lutfia.

Heatstroke merupakan kondisi dimana suhu tubuh dapat mencapai lebih dari 40 derajat celsius atau lebih. Sengatan panas ini, dapat memicu komplikasi mematikan atau menyebabkan kerusakan pada otak dan organ internal lainnya.

Kepala Bidang pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palu itu menyampaikan beberapa pesan kesehatan untuk jemaah, yakni tidak mengabaikan sarapan pagi sebelum memulai aktifitas dan membawa bekal berupa makanan dan minuman selama berada di masjid, tentunya makanan yang bergizi, seimbang dan tepat waktu.

"Petugas kesehatan meminta pada jamaah agar tidak berkunjung di peternakan unta, untuk mencegah tertular penyakit Mers-Cov, tidak merokok, istrahat yang cukup, kurangi aktifitas yang tidak perlu dan proaktif melakukan konsultasi dengan dokter, jika memiliki masalah kesehatan," pesan Lutfiah yang juga Wakil Dekan pada Fakultas Kedokteran Universitas Alkhairaat (Unisa) Palu.

Sementara Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI) asal Sulteng, di Kloter 09 BPN, H. Ahmad Hadi Rumi, mengatakan, pihaknya sudah tiba di Mekah dengan bus pertama sekitar Pukul 06.00 waktu arab saudi (WAS) dan bus terakhir sekitar Pukul 01.15 WAS.

Kata dia, sesampainya di Hotel 809, rombongan Kloter 09 disambut tim Sektor 8 Daerah Raudhah, yang didampingi tim Maktab 62, sekaligus menawarkan bimbingan tawaf umrah malam itu juga, yang membuat Jamaah Kloter 09 BPN melupakan rasa penatnya.

Padahal, kata dia, pihak kesehatan sektor 8 sudah menganjurkan agar jemaah istirahat dulu, tapi mereka sangat bersemangat menyelesaikan ihram dulu.

"Langsung dilakukan tawaf, tapi sebagian yang uzur menggunakan kursi roda dan ada juga tidak mengikuti tawaf karena masih kelelahan," katanya.

Namun secara umum kata dia, kondisi kesehatan calon haji, khusus Kloter 09 BPN asal Sulteng dalam keadaan baik. (FZI)