Sigi Buka Posko Pengaduan Kekerasan Anak

id posko

 Sigi Buka Posko Pengaduan Kekerasan Anak

Anak Sigi mendeklarasikan enam rekomendasi rekomendasi kepada pemerintah kabupaten Sigi pada perayaan Hari nak Nasional Tingkat Kabupaten yang dipusatkan di Kecamatan Kinovaro. (antara foto / anas masa)

Sigi,  (antarasulteng.com) - Pemerintah Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, sudah membuka posko Pelayanan Terpadu Korban Kekerasan Terhadap Anak dan Perempuan di daerah itu.

"Silahkan melaporkan jika terjadi kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan, langsung di tangangi sampai tuntas," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Sigi, Pasobongan di Sigi, Selasa.

Ia mengatakan hingga kini kekerasan terhadap anak dan perempuan di daerahnya masih saja terus berlangsung sehingga perlu mendapatkan perhatian semua pihak terkait.

Padahal, berbagai program dalam rangka menghentikan tindak kekerasan anak dan perempuan sudah cukup gencar dilakukan pemerintah maupun pihak-pihak terkait lainnya, termasuk oleh mitra Pemkab Sigi yakni lembaga Wahana Visi Indonesia (WVI).

Kegiatan yang dilakukan pihak WVI di sejumlah desa di Kabupaten Sigi dalam kaitanya dengan kampanye anti-kekerasan terhadap anak dan perempuan sangat membantu dalam menekan kasus-kasus kekerasan di Kabupaten Sigi.

Karena itu, Pemkab Sigi memberikan apresiasi tinggi terhadap program WVI yang selama beberapa tahun terakhir ini sangat dirasakan oleh masyarakat di daerah yang bertetangga langsung dengan Kota Palu.

"Saya kembali imbau kepada anak-anak untuk melaporkan kepada Kantor Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak (PPPA) Kabupaten Sigi apabila mengalami tindakan kekerasan baik dari antara sesama anak maupun orang tua," katanya.

Begitu pula dengan kasus KDRT. "Ibu-ibu jangan takut untuk melapor. "Kami siap untuk melindungi dan mendampinginya," kata Pasobongan.

WVI telah melaksanakan kampanye anti-kekerasan terhadap anak di Kabupaten Sigi di semua desa dampingan WVI, termasuk mendukung program pemkab dalam pengentasan kemiskinan, serta pemberbadayan dan peningkatan sumber daya manusia (SDM) anak di Sigi.

"Mari kita bersama-sama untuk menghapus kekerasan terhadap anak, karena anak adalah generasi masa depan bangsa," pintanya.(skd)