DPRD Kediri Studi Banding Pertanian Di Palu

id dprd

DPRD Kediri Studi Banding Pertanian Di Palu

Sekkot Palu, Asri SH di ruang kerjanya saat menerima kunjungan kerja komisi C DPRD Kabupaten Kediri dalam rangka study banding pengawasan DPRD tentang pengembangan pengelolaan jaringan irigasi rawa dan jaringan pengairan lainnya. (humas dan protokol pemkot palu)

Palu,  (antarasulteng.com) - DPRD Kediri, Jawa Timur, melakukan kunjungan kerja di Kota Palu untuk melihat dari dekat sejumlah inovasi kelurahan unggulan berbasis pertanian di ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah itu.

Hari pertama kunjungan tersebut, Jumat, Ketua DPRD Kediri Sultani bersama rombongan diterima Sekretaris Kota Palu Asri di Kantor Wali Kota Palu.

Asri mengatakan bahwa Kota Palu saat ini tengah mengelola beberapa komoditi pertanian seperti bawang dan tanaman palawija lainnya.

""Ketersediaan lahan pertanian di Kota Palu tidak lagi seperti dulu. Lajunya pembanguan di sektor infrastruktur dan perumahan menjadi salah satu pemicu berkurangnya lahan pertanian," jelas Asri di hadapan legislator DPRD Kediri.

Meski dengan keterbatasan lahan, kata Asri, pengembangan komoditi di sektor pertanian masih tetap berjalan.

"Untuk menunjang pengembangan sektor pertanian ini maka jaringan irigasi pun menjadi hal penting," katanya.

Saat ini, pemerintahan Wali Kota Hidayat dan wakilnya Sigit Purnomo Said alias Pasha Ungu melakukan inovasi dan terobosan baru dengan memberdayakan setiap kelurahan wajib memiliki komoditas unggulan dengan memperhatikan kontur tanah di wilayah masing-masing.

"Pengembangan sektor pertanian dan perkebunan pemerintah Kota Palu mendorong setiap kelurahan menanam satu komoditi yang cocok di wilayah itu," katanya.

Asri mencontohkan, di Kelurahan Kayumalue, Palu Utara, ternyata di sana tanahnya subur, sehingga pemerintah mendorong kelurahan itu menanam kemiri karena sesuai dengan kontur tanahnya.

Pengembangan komoditas model seperti ini, menurutnya, dapat dikembangkan di daerah perkotaan.

Adapun pengembangan komoditas produktif lain seperti mangga, nangka, anggur, bawang dan lainnya akan dikembangkan di wilayah di daerah itu.

Terpisah, Ketua DPRD Kediri, Sultani mengatakan, bahwa Palu secara geografis memiliki kemiripan dengan Kediri, sehingga hal ini menjadi penilaian pemilihan lokasi yang menurut mereka tepat.

"Kota Palu dengan penataan pengelolaan pertanianya di sini ada inovasi-inovasi terbangun, satu contoh produksi bawang yang diolah menjadi bawang goreng khas Palu sehingga menjadi `home industri itu bahan bakunya terbatas. Nah, ini bagaimana pengelolaannya apakah hanya melalui Dinas Pertaniann atau ada kerjasama pihak lain," ujarnya.

Dibanding dengan kota-kota lain, lahan pertanian di Kota Palu paling bertahan, padahal Kota Palu juga memiliki pertambangan.(skd)