Kemenperin Tumbuhkan Wirausaha Baru Bidang Telematika

id ikm

Kemenperin Tumbuhkan Wirausaha Baru Bidang Telematika

Kadis Perindag Sulteng, Moh Arief Latjuba (ketiga dari kanan) foto bersama narasumber dan peserta dimtek IKM Bidang Telematika.( Foto Anas Masa/Antara)

Bisnis online sekarang ini sangat banyak dan cukup menjanjikan sehingga perlu didorong oleh pemerintah pusat dan daerah, kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulteng, Moh Arief Latjuba di Palu, Kamis.
Palu (antarasulteng.com) - Kementerian Perindustrian menggandeng Google untuk menumbuhkan wirausaha baru bidang telematika melalui inkubator bisnis di seluruh daerah di Tanah Air.

Oleh karena itu, Direktorat Jenderal IKM Kemenperin melalui Direktorat IKM Logam, Mesin, Elektronika, dan Alat Angkut menyelenggarakan pembinaan IKM elektronika dan telematika bekerja sama inkubator bisnis teknologi informasi (IBTI) di daerah, termasuk di Provinsi Sulawesi Tengah, kata Kasubdit IKM Elektronika dan Telematika Kemenperin Janu Suryanto di Palu, Kamis.

Di hadapan para peserta bimbingan teknis (bimtek) terhadap IKM Telematika di Palu, mulai 7 hingga 10 September 2017, Janu mengatakan program ini merupakan kegiatan Kemenperin bekerja sama dengan Google Indonesia dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta IBTI Maleo Techno Center Sulteng.

Kegiatan tersebut terdiri atas rangkaian bimbingan teknis model bisnis start up telematika, succes story dari CEO PT Eresto Digital serta Google Android kejar level Begineer.

Tenant yang telah diseleksi dan dilatih, kemudian diikutkan dalam program Google Android kejar untuk memproduksi aplikasi android karena sekarang trennya pada mobile application.

IBTI Sulteng, kata dia, merupakan inkubator yang diinisiasi oleh Kemeperin dan Dinas Perinsutrian dan Perdagangan Sulawesi Tengah sejak 2013.

Hingga saat ini, kata dia, telah menginkubasi sebanyak 42 start up di bidang telematika dan elektronika.

Provinsi Sulteng yang kini berpenduduk 2,9 juta jiwa banyak menyimpan potensi industri berbasis inovasi. Oleh karena itu, perlu IBTI untuk menjembatangi dari ide inovasi menjadi pelaku industri kecil menengah (IKM).

Beberapa contoh start up hasil binaan IBTI Sulteng, antara lain, banuamentor.com, oleholehsulteng.com, infosultreng.com, idea boma.com, dan unikpalu.com.

Dalam menumbahkembangkan wirausaha baru di bidang telematika dan informatika, Kemenperin juga didukung oleh Techno Park dan pada tahun ini bekerja sama dengan Kemkominfo untuk hosting doman gratis jika tenant membutuhkannya.

Sesuai dengan data yang ada pada Kemenperin, selama 2017 ini, IBTI Sulteng menginkubasi sembilan tenant dengan produk inovasi di bidang elektronika dan telematika. Kesembilan tenant itu adalah pastport (aplikasi tayangan pengaduan), artion augmented realty education (apliksi pendidikan), Palu jasa (marketplace), sibang stdulo (elektronika), jasa kuning (layanan jasa aplikasi), dan smartcafe (aplikasi informasi cafe).

Berikutnya, baregistrasi (aplikasi layanan informasi), anakpalu.id (aplikasi layanan infomrsai), dan pakom (rekayasa elektronika).

Ke depan, kata Janu, Kemenperin mengharapkan IBTI Sulteng bisa menjadi lembaga yang lebih besar lagi, seperti UPT (unit pelaksana teknis) technopark sehingga dapat memberikan layanan IT kepada para pelaku IKM lainnya yang terbesar di seluruh wilayah Provinsi Sulteng.

"UPT tersebut sangat dibutuhkan untuk mempertemukan tenat dengan pasarnya yang tidak lain adalah para pelaku IKM," kata Janu.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulteng Arief Latjuba menyambut dan mendukung sepenuhnya program Kemenperin terkait dengan pengembangan wirausaha baru di bidang telekominukasi dan telematika.

Dewasa ini, kata dia, bisnis melalui media digital tumbuh sangat cepat di seluruh daerah di Tanah Air, termasuk di Provinsi Sulteng. Bisnis online sekarang ini sangat banyak dan cukup menjanjikan sehingga perlu didorong oleh pemerintah pusat dan daerah.

Transaksi jual-beli barang/bahan atau produk dengan mudah bisa dilakukan lewat online dan patut mendapat apresiasi rata-rata para pelaku usaha digital adalah anak muda.

Oleh sebab itu, Arief meminta kepada para peserta yang akan mengikuti bimtek IKM telematika berlangsung 4 hari itu dapat mengikutinya sampai tuntas karena kegiatan ini sangat penting bagi pengembangan bisnis ke depan.(BK03)