Jakarta (antarasulteng.com) - Direktur Pemasaran PT Pertamina (Persero)
Muhammad Iskandar menyebutkan ada tambahan biaya operasional dari
program BBM Satu Harga sebesar Rp600 miliar sampai Rp700 miliar pada
semester pertama.
Iskandar mengklarifikasi bahwa tidak ada kerugian yang berdampak
pada perusahaan akibat program yang ditugaskan dari Kementerian Energi
dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tersebut untuk menyamaratakan harga BBM
hingga ke daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T).
"Bukan kerugian, memang ada tambahan biaya termasuk ongkos angkut
pesawatnya saja bisa Rp49 ribu per liter, sementara kita jual solar
Rp5.150. Itu yang menambah biaya dari operating cost. Tahun ini
nambahnya sekitar Rp600 miliar hingga Rp700 miliar," kata Iskandar saat
ditemui di Komisi VII DPR, Kamis (7/9) malam.
Ia menjelaskan pengiriman BBM menuju daerah pelosok tentu
membutuhkan angkutan moda yang tidak sesederhana menggunakan mobil
tangki.
Dengan infrastruktur jalan yang belum memadai, Pertamina harus
menambah biaya angkut baik dengan pesawat maupun helikopter dan kapal
laut.
Menurut dia, kerugian yang dinyatakan Kementerian BUMN terkait
kerugian Pertamina hingga Rp12 triliun tersebut bukan dari akibat
menjalankan penugasan premium dan solar, termasuk BBM satu harga.
Pertamina berpotensi kehilangan tambahan pendapatan jika harga solar
dijual sesuai dengan pagu yang ditetapkan pemerintah melalui APBN,
namun di sisi lain harga minyak sedang naik.
"Premium disubsidi tapi harganya dipatok pada harga tertentu. Ketika
harga minyak naik mestinya juga ikut naik, tapi ini tidak. Selisihnya
itu beban, termasuk juga pada solar," ungkapnya.
Ada pun saat ini formula pemerintah dihitung berdasarkan harga
minyak mentah saat masih di level 40 dolar AS per barel, sedangkan harga
minyak mentah saat ini berada di kisaran 50 dolar AS per barel dan
pemerintah belum menetapkan kenaikan harga baik solar serta premium
tahun ini.
Namun, Iskandar mengatakan program BBM Satu Harga tetap berjalan
dengan target menambah lokasi SPBU di 54 titik hingga akhir tahun
terutama daerah 3T.(skd)
Berita Terkait
Pertamina tambah 14,4 juta tabung LPG 3 kg
Senin, 15 April 2024 9:31 Wib
Bezzecchi dan Diggia perkuat adaptasi jelang MotoGP Amerika
Sabtu, 13 April 2024 10:00 Wib
Pertamina tambah pasokan LPG 3 kg sebanyak 7 juta tabung
Selasa, 9 April 2024 10:56 Wib
Pertamina tingkatkan pengawasan distribusi BBM di Sulawesi Tengah
Jumat, 5 April 2024 4:12 Wib
Pertamina imbau masyarakat beli BBM nonsubsidi
Kamis, 28 Maret 2024 6:44 Wib
Pertamina tambah suplai elpiji di Jember amankan stok hingga Lebaran
Selasa, 26 Maret 2024 14:11 Wib
Pertamina jamin distribusi elpiji subsidi lancar pascalongsor di Buol
Senin, 25 Maret 2024 21:56 Wib
Parigi: Operasi pasar elpiji subsidi upaya penuhi kebutuhan warga
Rabu, 20 Maret 2024 8:48 Wib