Palu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tengah (Sulteng) mencatat produksi komoditas jagung pada sub sektor tanaman pangan periode Januari hingga Mei 2025 sebanyak 146.138 ton.
"Produksi petani sangat stabil dan jumlah ini telah memenuhi kebutuhan konsumsi dalam daerah 7.180 ton per tahun," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Sulawesi Tengah Nelson Metubun di Palu, Kamis.
Ia menjelaskan dari jumlah produksi itu, Sulteng mengalami surplus 143.064 ton dari luas tanam yang ditargetkan sekitar 55.628 hektare tersebar di 13 kabupaten/kota di provinsi itu.
Produksi petani yang stabil sangat membantu menopang ketahanan pangan daerah, termasuk menopang percepatan swasembada pangan nasional.
"Kami melihat kinerja petani di lapangan sangat konsisten, dan ini membuahkan hasil yang baik bagi sektor pertanian pada sub sektor tanaman pangan.
Ia mengemukakan, sub sektor tanaman pangan di Sulteng mengandalkan dua komoditas utama yakni padi dan jagung, yang mana produksi keduanya sangat baik dalam lima bulan terakhir.
Komoditas padi mampu berproduksi di angka 208.851 ton dan mengalami surplus 75.195 ton dari target luas tanam 251.828 hektare.
"Percepatan pencapaian produksi yang optimal di Sulteng memanfaatkan lahan kebun dan lahan tidur. Ini juga tidak terlepas dari bantuan intervensi Polri dalam mendukung swasembada jagung berkolaborasi dengan Kementerian Pertanian (Kementan) dan pemerintah daerah (pemda)," tutur Nelson.
Ia yakin target produksi tahun ini dapat melampaui produksi 2024 sebanyak 443.632 ton, karena produksi lima bulan terakhir sangat baik.
"Kami terus mengawal petani supaya mereka lebih produktif, salah satunya dengan mengalokasikan pupuk bersubsidi yang sesuai dengan kebutuhan mereka," kata dia.