Palu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) mengatakan arah dan fokus investasi saat ini adalah mengejar kualitas investasi dengan pengembangan hilirisasi dalam pengolahan komoditi sumber daya alam unggulan di provinsi itu.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Sulteng Rudi Dewanto pada rapat koordinasi penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) tahun 2025 di Palu, Jumat, mengatakan bahwa rakor ini menjadi momentum untuk refleksi dan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan investasi daerah.
Ia mengatakan dengan mengusung tema “Berani mewujudkan investasi yang berkualitas melalui pengembangan hilirisasi berkelanjutan menuju Sulteng Nambaso”, bertujuan untuk fokus mengejar kualitas investasi dengan penerapan hilirisasi dalam pengolahan komoditi sumber daya alam unggulan.
Menurut dia, sejumlah langkah percepatan telah ditempuh Pemprov Sulteng, mulai dari penyelesaian lahan kawasan industri, pembangunan infrastruktur pendukung seperti jalan bypass Tambu-Kasimbar, hingga penguatan sinergi dengan pemerintah pusat melalui kunjungan kerja Wakil Menteri Investasi RI ke Sulteng beberapa waktu lalu.
"Oleh karena itu, tugas kita di daerah adalah menindaklanjuti hal tersebut dengan kerja nyata," katanya.
Ia juga berpesan kepada seluruh jajaran Dinas PTSP agar mengakselerasi layanan perizinan yang cepat, ramah dan memberikan kepastian ke investor.
Hal ini, kata dia, agar para investor merasa nyaman dan percaya bahwa Sulawesi Tengah adalah tempat terbaik untuk menanamkan modal dalam berinvestasi.
Sementara itu, Kadis Penanaman Modal dan PTSP Sulteng Moh. Rifani mengatakan realisasi investasi Sulteng pada tahun 2024 menembus Rp139,88 triliun yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi Sulteng sebesar 9,08 persen dan masuk tiga besar nasional.
"Tahun 2025, target realisasi investasi yang ditetapkan untuk Sulteng mengalami kenaikan hingga Rp162,57 triliun," ujarnya.
Ia mengatakan realisasi investasi tertinggi tahun 2024 adalah Kabupaten Morowali, Morowali Utara dan Kota Palu.
