Rutan-Donggala latih WBP buat kerajinan tangan agar mandiri

id Rutan Donggala,Sulawesi Tengah,Pemkab Donggala,Kerajinan Tangan,Rumah Tahanan Donggala

Rutan-Donggala latih WBP buat kerajinan tangan agar mandiri

Kepala Rutan Kelas IIB Donggala, Antonius Andry saat memberikan keterangan terkait program kemandirian para warga binaan di Rutan Donggala. ANTARA/HO-Rutan Donggala

Donggala (ANTARA) - Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Donggala, Sulawesi Tengah memperkuat program pembinaan kemandirian bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) melalui pelatihan kerajinan tangan.

Kepala Rutan Kelas IIB Donggala Antonius Andry mengatakan pembinaan dan pelatihan keterampilan itu menjadi salah satu fokus utama dalam proses pemasyarakatan di Rutan Donggala.

"Program pembinaan kemandirian ini melibatkan semua warga binaan untuk selanjutnya dibekali keterampilan hidup yang bermanfaat sehingga saat bebas dari hukuman pidana bisa tetap produktif di tengah masyarakat," kata Antonius di Banawa, Selasa.

Ia mengemukakan warga binaan antusias mengikuti pelatihan dan program pembinaan kemandirian itu guna membuat berbagai keterampilan kerajinan tangan yang selanjutnya dapat dijual kepada masyarakat.

"Semangat produktif warga binaan di Rutan Donggala terus tumbuh berkembang menjadi lebih baik di masa mendatang," ucapnya.

Ia menuturkan pelatihan kerajinan tangan menjadi pilihan disebabkan dapat mengasah kreativitas dan produktivitas warga binaan.

"Jadi semua warga binaan ini dilatih membuat kerajinan tangan seperti membuat tas dan gantungan kunci rajutan dari bahan tali nilon dengan berbagai bentuk yang menarik," sebutnya.

Menurut dia, warga binaan juga bisa membuat kerajinan tangan berupa tas dari limbah plastik dengan berbagai model dan ukuran.

"Dalam program kemandirian itu, para warga binaan diberikan pelatihan agar bisa menenun sarung tenun Donggala atau buya sabe yang merupakan khas dari Kabupaten Donggala," katanya.

Antonius menjelaskan untuk sementara semua hasil kerajinan tangan para warga binaan itu belum dipasarkan secara luas kepada masyarakat.

"Pemasaran produk hasil kerajinan tangan WBP ini masih terbatas dan penjualan dilakukan secara internal melalui ruang kunjungan rutan," ujarnya.

Ia berharap melalui program pembinaan kemandirian tersebut, warga bisa mengembangkan keterampilannya saat sudah berada di tengah masyarakat.

"Adanya program ini para WBP ketika bebas nanti bisa mengembangkan pembuatan kerajinan tangan untuk menambah nilai ekonominya," tuturnya.

Pewarta :
Editor : Andilala
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.