BMKG ingatkan masyarakat waspada bencana hidrometeorologi di Sulteng hingga 23 Mei

id BMKG, hidrometeorologi, bencana alam, banjir, tanah longsor, nur Alim, sulteng,Hujan, angin kencang

BMKG ingatkan masyarakat waspada bencana hidrometeorologi di Sulteng hingga 23 Mei

Dok- Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Mutiara Sis-Aljufri Palu Nur Alim memberikan keterangan terkait prakiraan cuaca di wilayah Sulawesi Tengah. (ANTARA/Kristina Natalia)

Palu (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini cuaca dengan status waspada terhadap potensi dampak hidrometeorologi pada sembilan daerah di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) pada 21-23 Mei 2025.

"Peringatan dini cuaca di sampaikan supaya pemerintah daerah (pemda) di masing-masing daerah dapat melakukan langkah-langkah antisipasi," kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Mutiara Sis-Aljufri Palu Nur Alim di Palu, Rabu.

Ia mengemukakan peringatan dini cuaca perlu disampaikan kepada khalayak luas, sekaligus sebagai bagian dari langkah mitigasi dalam mencegah dampak yang ditimbulkan dari aktivitas hidrometeorologi, terutama dampak banjir dan tanah longsor.

Menurut data BMKG setempat, adapun sembilan daerah berstatus waspada yakni Kabupaten Sigi, Tolitoli, Buol, Parigi Moutong, Tojo Una-Una, Morowali, Morowali Utara Banggai, dan Banggai Kepulauan.

"Satu kabupaten lainnya yakni Poso masuk dalam status Siaga. Dampak hidrometeorologi dipicu hujan dengan intensitas ringan, sedang hingga lebat," ujarnya.

Menurut prakiraan cuaca BMKG, hujan yang melanda sejumlah daerah di Sulteng di picu fenomena siklon tropis di laut Arafura, yang saat ini Sulawesi Tengah terkena imbas karena pembelokan angin di atas udara provinsi ini.

Maka kami mengimbau masyarakat tetap berhati-hati saat beraktivitas di luar rumah, terutama masyarakat yang sedang melakukan perjalanan jauh melintas di jalur-jalur pegunungan.

"Bila terjadi hujan lebat sebaiknya menunda keberangkatan untuk sementara waktu, karena tanah longsor kapan saja bisa terjadi, apabila tanah pada lereng gunung mulai jenuh atau daya ikatnya mulai lemah," tutur Alim.

Imbauan peringatan dini cuaca berlaku tiga hari ke depan mulai 21-23 Mei 2025, meskipun daerah-daerah yang tidak masuk dalam daftar status siaga dan waspada, namun tetap memperhatikan kondisi alam, karena kondisi cuaca bisa saja berubah-ubah.

"Kami berkomitmen membantu memperkuat mitigasi masyarakat melalui imbauan peringatan dini cuaca yang setiap hari kami publikasikan melalui kanal resmi BMKG, ini dimaksudkan untuk menghindari kondisi yang dapat merugikan harta bencana dari dampak yang ditimbulkan hidrometeorologi," katanya.

Pewarta :
Editor : Andilala
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.