Palu (ANTARA) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) siap mengawal proses ekspor perdana buah durian asal Parigi Moutong, Sulawesi Tengah ke Tiongkok yang dijadwalkan pada awal Juni 2025.
"Parigi Moutong ditunjuk Pemerintah Indonesia sebagai tuan rumah ekspor perdana komoditas durian frozen ke China, maka peluang ini harus dimanfaatkan dengan baik," kata Ketua Kadin Parigi Moutong Faradiba Zaenong di Parigi, Selasa.
Ia menjelaskan, Parigi Moutong ditunjuk sebagai tuan rumah ekspor karena daerah itu memiliki produksi durian cukup banyak yakni 114.103 pohon durian produktif, tersebar di lahan seluas 1.114 hektare dan memiliki 16 rumah kemas atau packing hous durian yang telah berstandar internasional, diperkirakan jumlah ini terus bertambah seiring permintaan global.
Pemerintah Indonesia dan Tiongkok di Jakarta pada Minggu (25/5) telah menandatangani kerja sama protokol ekspor durian beku, terbukanya keran ekspor tentunya memberikan angin segar bagi petani durian.
"Ini menunjukkan kita sudah siap menembus pasar negeri Tirai Bambu (China)," ujarnya.
Ia mengungkapkan, keberhasilan terbukanya keran ekspor adalah hasil sinergitas antara petani lokal, pelaku usaha, dan pemerintah lintas sektor mulai dari pusat hingga daerah.
Bersama asosiasi petani seperti Asosiasi Perkebunan Durian Indonesia (Apdurin) dan Kadin Parigi Moutong tengah melakukan langkah-langkah transformasi sistem budidaya menuju pola modern yang efisien dan berkelanjutan.
Meski begitu, euforia ini tidak boleh melupakan satu hal penting yaitu keberlanjutan, karena ekspor perdana bisa menjadi batu loncatan atau justru menjadi cerita sesaat jika tidak dibarengi dengan disiplin kualitas dan standar mutu.
"Pasar Tiongkok adalah pasar yang menjanjikan, tapi juga memiliki standar ketat terhadap mutu pangan," ucapnya.
Lebih lanjut ia mengatakan Parigi Moutong sedang menuju status sebagai sentra pengembangan durian modern skala nasional, transformasi ini bukan hanya tentang pertanian, tetapi tentang posisi ekonomi daerah yang lebih maju dan kompetitif di panggung dunia.
"Durian yang dulu hanya dikenal sebagai buah khas lokal, kini menjadi komoditas strategis nasional. Ekspor ke Tiongkok bukan akhir, melainkan gerbang awal menuju pasar global lainnya," tutur Faradiba.
Ia berharap, seluruh pihak yang terlibat dan para pemangku kepentingan di Parigi Moutong, lebih aktif dan progresif dalam menyambut dan merespon momen bersejarah ini.
"Saya mengajak para pihak di daerah ini menjadikan Kabupaten Parigi Moutong sebagai sentra pengembangan durian di Indonesia, demi kesejahteraan bersama," kata dia lagi.