Sigi (ANTARA) - Menteri Transmigrasi M. Iftitah Sulaiman Suryanagara mengapresiasi masyarakat di wilayah transmigrasi Desa Oloboju , Kota Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah dalam pengembangan bawang batu menjadi bawang kering di daerahnya.
"Kami menemukan sebuah fakta bahwa kita patut bersyukur kepada Allah SWT yang telah memberikan anugerah kepada kita karena setiap tempat punya ciri khasnya masing-masing ," kata Ifititah saat mengunjungi Desa Oloboju , Sigi, Sabtu.
Ia menuturkan, salah satu transmigran asal Solo bernama Dodi turut membantu perekonomian warga sekitar dengan memberdayakan petani setempat untuk mengembangkan bawang batu menjadi bawang kering yang berbeda dengan daerah lain.
"Memang di Sigi ini kondisinya sudah kondusif dan harmonis antara transmigran dengan warga sekitar, sehingga Pak Dodi memberdayakan petani sekitar untuk mengembangkan bawang batu karena lebih gurih dan renyah untuk dijadikan bawang goreng yang sebelumnya dijual dengan nama bawang goreng Palu dan dibranding ulang menjadi bawang krispi Sigi," ungkapnya.
Dikatakannya, saat ini di kawasan transmigrasi terdapat rumah produksi bawang kering sebagai salah satu usaha lokal unggulan penghasil produk khas Kabupaten Sigi.
"Produk ini sudah menjadi salah satu kebanggaan daerah dan berpeluang besar untuk dikembangkan lebih luas lagi di kancah nasional," ungkapnya.
Menurutnya, tidak semua bawang hasil pengembangan memiliki cita rasa yang sama sebab jika bawang tersebut ditanam di tempat lain, kualitas dan cita rasanya juga berbeda.
"Tentu saja menjadi tugas kita sebagai manusia untuk mencari potensi yang ada di setiap lokasi, seperti di Sigi ini kita maksimalkan produksi bawang keringnya karena memang cita rasanya beda-beda," ungkapnya.
Iftitah berkomitmen kepada pemerintah pusat melalui Kementerian Transmigrasi untuk mendukung kesejahteraan masyarakat transmigrasi, serta mendorong kemajuan daerah melalui penguatan ekonomi, sosial, dan spiritual setempat.
Terdapat program prioritas pada tahun 2025 yang akan dilaksanakan Kementerian Transmigrasi dalam pembangunan nasional, khususnya di kawasan transmigrasi.
"Maka adanya program trans yang utuh sebagai solusi berbagai permasalahan lahan bagi transmigran dan transmigrasi lokal guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat melalui pola transmigrasi berbasis wilayah," ujarnya.
Ia menjelaskan, pihaknya tengah merencanakan pengembangan industri berbasis potensi daerah di kawasan transmigrasi dengan program Nusa Trans Karya.
“ Trans Gotong Royong merupakan wujud sinergi antar kementerian dan lembaga nasional untuk mendukung pengembangan kawasan transmigrasi,” ujarnya.
Iftitah berharap seluruh program Kementerian Transmigrasi tidak hanya meningkatkan kesejahteraan transmigran tetapi juga memperkuat ekonomi lokal.
“Harapannya, bisa memperkuat perekonomian masyarakat sekitar wilayah transmigrasi, termasuk masyarakat petani di Kabupaten Sigi,” ujarnya.