Penyaluran Rastra Di Sulteng Sudah 96 Persen

id rastra

Penyaluran Rastra Di Sulteng Sudah 96 Persen

PENYALURAN RASTRA KOTA PALU Warga menerima penyaluran beras sejahtera (Rastra) di Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (25/4). Penyaluran Rastra itu merupakan yang pertama kalinya di tahun 2017, terlambat karena pendataan kembali terhadap penerima program Rastra di Sulawesi Tengah. Antarasulteng.com/Mohama

Palu,  (antarasulteng.com) - Penyaluran beras untuk warga sejahtera (rastra) di Provinsi Sulawesi Tengah hingga kini sudah mencapai 96 persen.

Kepala Perum Bulog Sulteng melalui Kepala Bidang Pengadaan dan OPP, Bahar Haruna di Palu, Minggu membenarkan realisasi distribusi rastra kepada masyarakat penerima beras subsidi di seluruh kabupaten/kota di daerah itu sampai saat ini sudah berkisar 95 persen.

Ia optimistis akhir September 2017, rastra untuk jatah rastra untuk kalangan rumah tangga sasaran (RTS) di 13 kabupaten dan kota di Sulteng sudah bisa tersalurkan semuanya (100 persen).

Bulog Sulteng menyalurkan rastra sampai ke titik distribusi di kecamatan.

Namun demikian, kandangkala petugas Bulog juga mengawal penyaluran rastra sampai kepada RTS.

Sudah beberapa kali petugas dari Bulog mengawal distribusi rastra ke pelosok desa terpencil sekalipun.

Seperti yang sudah dilakukan Bulog mengawal rastra ke Lindu, kecamatan di Kabupaten Sigi yang sampai sekarang ini belum bisa dijangkau kendaraan mobil, kecuali sepeda motor.

Beras subsidi dari pemerintah yang diperuntukan bagi masyarakat kecil tersebut diangkut dengan menggunakan sepeda motor ojek, karena medan jalan dari jalan raya menuju desa-desa di Kecamatan Lindu masih cukup berat dan ekstrem.

Bulog, kata Bahar menjamin rastra sampai kepada RTS, meski masih banyak desa di Sulteng yang belum memiliki prasarana jalan memadai.

"Kami menjamin rastra diterima RTS sesuai dengan kuota yang telah ditetapkan oleh pemerintah," kata dia.

Ia juga menjamin kualitas beras yang disalurkan Bulog kepada RTS semakin lebih bagus dari tahun-tahun sebelumnya.

Bulog Sulteng dalam membeli beras produksi petani terus meningkatkan kualitasnya sehingga ketika beras itu disimpan di gudang juga semakin tahan lama.

Artinya, jika Bulog membeli beras petani yang berkualitas, maka ketika beras itu disalurkan kepada masyarakat, kualitasnya tidak berubah.

Beras kualitas terbaik dibeli Bulog Sulteng tentu dengan harga yang lebih tinggi pula. "Kita sesuaikan harga dengan kualitas," kata Bahar. (skd)