Pameran TTG Nasional Di Parimo Dipadati Warga

id ttg, Parimo

Pameran TTG Nasional Di Parimo Dipadati Warga

Situasi arus lalulintas jalan trans Sulawesi Parigi, di depan lokasi eks Sail Tomini yang dijadikan gelar TTG ke-19 padat, Rabu malam. (Foto: Antarasulteng/Moh Ridwan)

"Kegitan ini cukup bermanfaat, masyarakat bisa mengunjungi stan-stan pameran bukan hanya sekadar datang melihat tetapi juga mendapat ilmu, dengan berbagai teknologi yang dipamerkan setidaknya kita bisa belajar, siapa tau ada yang mau memproduksi ini
Palu (antarasulteng.com) - Lokasi pameran Teknologi Tepat Guna di eks Sail Tomini Kayubura Kecamatan Parigi Tengah, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah,  dipadati warga setempat, Rabu.

Animo masyarakat untuk melihat sejumlah produk teknologi karya anak bangsa di pameran itu cukup tinggi.

"Antusias warga Parigi cukup tinggi mengunjungi kegitan ini sampai-sampai jalan macet. Ini artinya masyarakat mendukung kegitan yang dilaksanakan pemerintah," kata Bupati Parigi Moutong Rizal Tombolotutu, Rabu.

Dia berharap dengan digelarnya pameran bertaraf nasional itu dapat memunculkan dan memacu inovasi baru dari masyarakat setempat.

Animo masyarakat juga terlihat dari padatnya arus lalulintas yang melintasi jalan poros Trans Sulawesi baik kendaraan roda dua dan empat yang berkunjung ke tempat tersebut.

Bahkan kondisi arus lalulintas di jalan protokol itu beberapa kali macet.

Sudah dua hari berturut-turut kegitan itu digelar, antusias warga untuk mengunjungi lokasi eks Sail Tomini itu tidak pernah surut bahkan semakin hari semakin padat.

Kegiatan TTG yang menjadi hajatan pemerintah pusat dan Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong ini menghadirkan sekitar 30 stan pameran dari berbagai provinsi di tanah air.

Pameran teknologi unggulan ini menyuguhkan berbagai teknologi yang memiliki nilai jual, seperti mesin insinerator atau mesin pengolah sampah yang diproduksi Kabupaten Bandung, Jawa Barat yang mendapat predikat juara lomba TTG di daerah tersebut.

Pengunjung bukan hanya berkunjung dan melihat macam-macam jenis TTG yang dipamerkan, namun warga juga antusias mengunjungi stan-stan yang telah disediakan panitia untuk gelar produk lokal lainnya termasuk jajanan kuliner khas lokal.

"Kegitan ini cukup bermanfaat, masyarakat bisa mengunjungi stan-stan pameran bukan hanya sekadar datang melihat tetapi juga mendapat ilmu, dengan berbagai teknologi yang dipamerkan setidaknya kita bisa belajar, siapa tau ada yang mau memproduksi ini kan tidak menutup kemungkinan," kata Yusuf, seorang pengunjung dari Parigi.

Kegiatan ini memicu perputaran ekonomi, dan ini menguntungkan bagi pelaku usaha kuliner dan UKM lainnya yang menjajakan dagangannya di lokasi tesebut.

Kegiatan gelar TTG ini dibuka 25 September dan puncaknya berlangsung Kamis (27/9) dan rencananya dihadiri langsung Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Eko Putro Sandjojo.***