Raja Bawang Palu Ekspansi Pasar Ke Malang

id bawang, goreng

Raja Bawang Palu Ekspansi Pasar Ke Malang

Ilustrasi (FOTO ANTARA/Riski Maruto/13)

Sekarang saya di Malang, cari pasar. Sekalian beli kemasan yang lebih berkualitas
Palu,  (antarasulteng.com) - Usaha Kecil Menengah (UKM) Raja Bawang dari Kota Palu saat ini sedang merambah pasar ke Malang, Jawa Timur, setelah sebelumnya sejumlah produknya masuk ke sejumlah swalayan di Kota Palu.

"Sekarang saya di Malang, cari pasar. Sekalian beli kemasan yang lebih berkualitas," kata pemilik UKM Raja Bawang Prayitno saat dihubungi dari Palu, Senin.

UKM Raja Bawang dengan produk unggulannya bawang goreng telah mengantongi standar mutu ISO 9001 dari Badan Standarisasi Nasional (BSN).

Pada gelar pameran Teknologi Tepat Guna (TTG) Nasional di Palu yang berlangsung 26 s/d 30 September, bawang goreng produksi Raja Bawang ikut dipamerkan oleh Badan Sertifikasi Nasional (BSN) karena satu-satunya produk yang sudah mengantongi ISO di Sulawesi Tengah.

Prayitno menargetkan bawang goreng yang ia produksi segera mendapat sertifikat Standar Nasional Indonesia (SNI).

Dia mengatakan untuk pasar di Kota Palu, Raja Bawang sudah masuk ke sejumlah swalayan besar di ibukota Provinsi Sulawesi Tengah itu.

"Saya sedang survei di Grand Mal Palu. Jika pasarnya memungkinkan, saya juga ingin memasukkan produk kami di sana," katanya.

Ia mengatakan bawang goreng sebagai kuliner khas terkenal di Kota Palu sudah menjadi produk andalan sejumlah UKM mengakibatkan persaingan pasar juga semakin besar.

"Saya tidak masuk di swalayan yang sudah dimasuki pelaku UKM lain, tidak elok rasanya," katanya.

Karena persaingan usaha yang demikian banyaknya sehingga produk Raja Bawang dituntut meningkatkan kualitas produk salah satunya melalui uji mutu oleh SNI.

Karena upayanya itulah sehingga produk miliknya sudah pernah ikut pameran sampai ke Dubai tahun 2015.

Saat pameran itulah, kata Prayitno, terungkap besarnya permintaan ke sejumlah negara seperti Hongkong, Dubai dan Belanda namun tidak bisa dipenuhi karena terbatasnya bahan baku.

"Permintaan di sana (Dubai) sebanyak 12 ton per bulan dan di Hongkong 24 ton," katanya.

Saat ini Raja Bawang baru mampu memproduksi enam ton perbulan dengan suplai bahan baku dari sejumlah petani yang ia bina langsung di Kota Palu, Kabupaten Donggala dan Kabupaten Sigi. (skd)