Takraw - Mantan Atlet Berharap Ketua Pengprov Baru "Gila" Olahraga

id Takraw, Atlet

"Menurut saya pengurus baru haruslah orang-orang yang memang punya perhatian dan kepedulian serta waktu untuk mengurus organisasi olahraga itu,"
Palu (antarasulteng.com) - Mantan atlet sepak takraw nasional asal Sulawesi Tengah, Yusri Pakke berharap siapapun yang terpilih menjadi Ketua Umum Pengprov Persetasi di daerah itu benar-benar "gila" olahraga sehingga pembinaan cabang sepaktakraw ke depan akan lebih baik dan maksimal untuk melahirkan atlet berprestasi.

"Menurut saya pengurus baru haruslah orang-orang yang memang punya perhatian dan kepedulian serta waktu untuk mengurus organisasi olahraga itu," katanya di Palu, Selasa.

Mantan atlet nasional yang sudah banyak menimba pengalaman dan prestasi di berbagai ajang SEA Games dan Asian Gemes itu menyatakan cukup prihatin dengan prestasi sepaktakraw Sulteng.

Khususnya, kata dia, untuk putra. Sepaktakraw putra Sulteng dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir ini sangat merosot dan "ini memprihatinkan sekali," kata Yusri yang kini menjabat Kepala Sub Divisi Regional Buloh Kabupaten Tolitoli.

Ia mengatakan pada era-90 s/d 2010, baik putra maupun putri sangat ditakuti lawan-lawan dikejurnas maupun Pekan Olahraga Nasional (PON).

Ada sejumlah petakraw Sulteng, termasuk dirinya dan juga sandrina (putri) menjadi atlet nasional dan telah beberapa kali memperkuat tim "Merah Putih" di Sea Games dan Asian Games.

Prestasi Sulteng di era tersebut cukup membanggakan. "Kita waktu itu diatas Sultra dan Gorontalo," kata dia.

Tetapi sekarang ini, justru sebaliknya, khusus untuk tim putra, Sulteng berada jauh dibawah Gorontalo dan Sultra. "Ada apa dengan pembinaan atlet sepaktakraw di Sulteng," tanya Yusri.

Karena itu, ke depan, kata dia, pengurus Pengprov Persetasi Sulteng harus memiliki tujuan yang murni yakni semata-mata mau bekerja untuk meningkatkan prestasi atlet sepaktakraw di daerah ini.

Jika hanya mau menjadi pengurus agar namanya lebih terkenal atau punya tujuan tertentu, lebih baik tidak menjadi pengurus karena hal itu akan berdampak buruk terhadap pembinaan maupun peningkatan prestasi.

"Sekali lagi saya sangat berharap Musprov Pengprov Persetasi yang dijawalkan berlangsung pertengahan atau akhir Oktober 2017 ini akan membuat atlet Sulteng kembali bersinar seperti di era 90an," kata Yusri.

Sementara, Achrul Udaya salah seorang pemerhati olahraga di Sulteng yang juga Sekretaris DPD APINDO Provinsi Sulteng meminta dalam pelaksanaan Musporv Pengprov Persetasi kali ini benar-benar dilakukan secara profesional dan terbuka.

Artinya, jangan hanya memplotkan satu calon ketua tertentu saja yang akan bertarung dalam musprov, tetapi memberikan peluang dan kesempatan kepada calon lainnya untuk maju.

Semakin banyak calon yang mendaftar untuk bertarung menjadi Ketua Umum Pengprov Persetasi Sulteng, tentu akan semakin bagus sehingga peserta musprov bebas menentukan pilihannya.

"Saya dengar informasi ada beberapa nama calon Ketua Umum Pengprov Persetasi Sulteng untuk masa bakati empat tahun ke depan seperti Ir Bartholomeus Tandigala (Kepala BPBD Sulteng) dan Paulina yang sekarang ini menjabat Wakil Bupati Sigi," kata dia.

Baik Ir Bartholomeus maupun Paulina,sama-sama punya punya peluang besar untuk menahkodai Pengprov Persetasi. Paulina, kata Achrul jika diberi kesempatan untuk memimpin Persetasi Sulteng,niscaya bisa meningkatkan prestasi atlet di daerah ini.

Yang penting adalah, bisa menyediakan waktu dan juga punya kemampuan dana untuk menjalankan roda organsisasi.Tidak ada prestasi, tanpa dukungan dana. "Semua butuh waktu dan dana", katanya.***