Anggaran Benih Pajala Sulteng Capai Rp80 Miliar

id Gubernur Sulteng, Longki Djanggola, Benih Pajala, Pajala

Anggaran Benih Pajala Sulteng Capai Rp80 Miliar

Gubernur Sulteng Longki Djanggola (pakai batik) didampingi Wakapolda Sulteng Kombes Pol Moh Aris Purnomo, sedang meninjau salah satu stand benih jagung, dalam gebyar perbenihan tanaman pangan tingkat Nasional ke-V, di Kabupaten Sigi, Kamis (12/10) (www.antarasulteng.com/Istimewa)

Ini menjadikan Sulteng merupakan salah satu provinsi yang potensial untuk dipacu di bidang usaha perbenihannya
Sigi, (sulteng.antaranews.com) - Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola mengatakan anggaran benih untuk komoditi padi, jagung dan kedelai (Pajala) di Sulteng mencapai Rp80 miliar lebih.

"Ini menjadikan Sulteng merupakan salah satu provinsi yang potensial untuk dipacu di bidang usaha perbenihan," kata gubernur saat membuka gebyar perbenihan tanaman pangan tingkat Nasional ke-V, di Desa Sidera, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi, Kamis.

Gubernur menjelaskan hitungan sederhana dari potensi itu yakni tahun 2017, target luas tanam komoditi padi seluas 266.283 hektare. Apabila kebutuhan benih sekitar 25 kilogram per hektare, maka kebutuhan benih setara 6.657 ton per tahun. Jika harga benih sekitar Rp9.000 per kilogramnya, maka biaya untuk benih padi per tahun sekitar Rp59,9 miliar.

Untuk komoditi jagung, target luas tanaman yakni 84.425 hektare, apabila kebutuhan benih sekitar 15 kilogram per hektare, maka kebutuhan benih setara 1.266 ton per tahun. Jika harga benih sekitar Rp14 ribu per kilogram, maka biaya untuk benih jagung per tahun sekitar Rp17,73 miliar.

Untuk komoditi kedelai, target luas tanam yakni 12.877 hektare. Apabila kebutuhan benih sekitar 25 kilogram per hektar, maka kebutuhan benih setara 322 ton per tahun. Jika harga benih sekitar Rp9 ribu per kilogram, maka biaya untuk benih kedelai per tahun sekitar Rp2,9 miliar.

"Ini merupakan potensi untuk menarik minat investor, guna memanfaatkan peluang berinvestasi dalam usaha industri perbenihan tanaman pangan secara berkelanjutan," ujarnya.

Lebih lanjut kata Gubernur, dalam rangka mendukung pengembangan usaha perbenihan tanaman pangan secara berkelanjutan, pemerintah daerah telah melakukan berbagai upaya antara lain peningkatan status balai benih, penetapan peraturan daerah (Perda) Nomor 1 tahun 2015 tentang perlindungan lahan pertanian pangan serta mendorong dibentuknya SMK Pertanian unggulan.

Hadir pada kesempatan itu Menteri Pertanian yang diwakili Dirjen Tanaman Pangan Sumarjo Gatot Irianto bersama Gubernur Sulteng melakukan pembenihan serta panen tanaman pangan, sekaligus penyerahan secara simbolis kartu petani miskin, pemberian benih jagung, hand traktor, serta klaim asuransi usaha petani. (FZI)