Sulteng Tanam Kedelai 20.000 Hektare

id kedelai

Sulteng Tanam Kedelai 20.000 Hektare

Seorang petani sedang panen kedelai (ANTARANews)

Palu,  (antarasulteng.com) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah mendapat alokasi dari APBN untuk menanam komoditas kedelai di lahan seluas 20.000 hektare.

Kepala Dinas Pertanian Sulteng Trie Lamakampali di Palu, Jumat, membenarkan program pengembangan tanaman kedelai yang dilakukan di sejumlah kabupaten di provinsi itu.

Ia mengatakan tidak semua kabupaten di Sulteng masuk dalam program itu.

Ada tiga daerah di Sulteng yang tidak termasuk dalam program pengembangan kedelai, seperti Kota Palu, Banggai Kepulauan, dan Banggai Laut.

Ketiga daerah di Sulteng itu, kata Trie, tidak memiliki areal yang cocok untuk mengembangan komoditas pangan, khususnya kedelai.

Kabupaten lainnya, seperti Banggai, Tolitoli, Buol, Poso, Morowali Utara, Morowali, Parigi Moutong, Donggala, dan Sigi merupakan daerah yang masuk dalam program nasional pengembangan komoditas kedelai.

Penanaman perdana program gerakan nasional menanam kedelai di Sulteng telah dimulai di Kabupaten Sigi dengan kesiapan lahan seluas 2.000 hektare.

Sigi, katanya, selama ini merupakan daerah yang menjadi salah satu penghasil kedelai, meski produksinya belum sesuai yang diharapkan pemerintah.

Dengan adanya program gerakan menanam kedelai secara nasional yang dilakukan pemerintah pusat, Trie optismistis Sulteng akan berhasil dan memberikan kontribusi besar untuk suksesnya program tersebut.

Sejumlah pengusaha tahu di Kota Palu menyambut positif program tersebut karena selama ini mereka masih kesulitan mendapatkan bahan baku berupa kedelai.

"Kami selama ini harus mendatangkan kedelai dari luar," kata Yana, seorang pengusaha tahu dan tempe.

Pengusaha lainnya, Bambang, mengaku terjadinya kekurangan bahan baku tempe dan tahu karena produksi petani masih kurang.

Untuk memenuhi kebutuhan kedelai, ia selama ini masih mendatangkan dari Pulau Jawa.

Pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian memprogramkan penanaman kedelai seluas 500.000 hektare di seluruh daerah di Tanah Air. (skd)