Bupati Sigi canangkan enam Desa Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan

id BPJS, Sadar, Sigi

Bupati Sigi canangkan enam Desa Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan

Bupati Sigi Moh. Irwan Lapatta (tengah) didampingi Kacab BPJS-TK Palu Muhyiddin (kedua kiri) memberikan keterangan pers usai mencanangkan enam Desa Sadar Jamsostek di Desa Pakuli Utara, Kecamatan Gumbasa, Sabtu (14/10) (Antarasulteng.com))

Irwan Lapatta: saya memberi kesempatan seluas-luasnya kepada BPJS Ketenagakerjaan untuk menjangkau warga Sigi sebagai peserta
Palu (Antarasulteng.com) - Bupati Sigi Mohamad Irwan Lapata, SSos.MSi, mencanangkan enam desa di daerahnya sebagai Desa Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (Jamsostek) yang berlangsung di lokasi Tugu Gerhana Matahari Total (GMT), Desa Pakuli Utara, Kecamatan Gumbasa, sekitar 60 kilometer selatan Kota Palu, Sabtu.

Pencanangan tersebut ditandai dengan pemukulan gong dan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) oleh enam kepala desa dari dua kecamatan yakni Kepala Desa Pakuli Utara, Pandere, Kalawara, Sibalaya Barat, Sibalaya Utara dan Sibalaya Selatan, disaksikan Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Palu, Muhyiddin.

Muhyiddin mengemukakan bahwa keenam enam desa itu dipilih antara lain karena faktor jarak dari Kota Palu yang relatif dekat sehingga bisa dikunjungi secara intensif oleh staf BPJS-TK Palu untuk kepentingan sosialisasi dan pembinaan.

Selain itu, desa-desa tersebut memiliki penduduk sekitar 50 persen yang potensial menjadi peserta BPJS-TK serta informasi mengenai program Jamsostek sudah mulai dikenal oleh warga setempat.

"Saat ini sudah sekitar 500 peserta baru BPJS Ketenagakerjaan yang diakuisisi dari penduduk di enam desa tersebut dan beberapa di antaranya bahkan sudah pernah menerima manfaat kepesertaan ini," ujar Muhyiddin dan menambahkan bahwa masyarakat desa ini mengikuti dua program yakni Jaminan Kematian (JKm) dan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK).



Pada acara pencanangan ini saja, BPJS-TK Cabang Palu yang mengerahkan sebuah mobil unit pelayanan keliling, mampu menarik puluhan peserta baru dari keenam desa itu.

"Saya punya fokus pada enam desa tersebut adalah mengakuisisi sebanyak mungkin penduduknya untuk menjadi peserta BPJS-TK. Saya sedang mencari mitra-mitra yang bisa diajak bekerja sama mendukung program ini, di antaranya kalangan perbankan," ujarnya. 

Program Desa Sadar Jamsostek itu, kata Indhy, merupakan program nasional yang bertujuan memberikan perlindungan sosial kepada masyarakat yang rentan mengalami risiko sosial dan ekonomi dari aktivitas mereka melakukan kegiatan ekonomi untuk membangun keluarga masing-masing.

Menurut penelitian, kata Indhy, panggilan akram Muhyiddin, sekitar 60 persen penduduk Indonesia hidup di sekitar 74.000 desa dan hampir semuanya belum memiliki jaminan sosial ketenagakerjaan.

Padahal, kata Indhy, seluruh warga desa yang berusia 17 tahun, baik laki-laki maupun perempuan sudah melakukan aktivitas ekonomi secara mandiri sesuai dengan lingkungan alam desanya.

"Risiko kecelakaan kerja warga desa tersebut lebih tinggi dari sektor industri karena sangat tergantung dengan lingkungan alam. Hampir semua kasus kecelakaan warga desa adalah akibat langsung atau tidak langsung dari hubungan kerja seperti tersambar petir, jatuh dari pohon atau tebing, tenggelam di sungai atau laut, terkena angin kencang atau terluka saat bekerja," ujarnya.

Sementara itu Bupati Sigi Moh. Irwan Lapatta mengatakan bahwa program BPJS Ketenagakerjaan sangat penting untuk diikuti oleh masyarakat karena akan membeirkan perlindungan sosial kepada keluarga bla terjadi risiko sosial akibat bekerja.



"Iurannya juga murah, hanya sekitar Rp16.000/orang/bulan, namun manfaatnya sangat besar karena bila peserta mengalami kecelakaan kerja dan meninggal dunia, maka ahli warisnya akan menerima manfaat sampai puluhan juta untuk kelangsungan hidup keluarga," ujarnya.

Irwan Lapatta mendorang BPJS Ketenagakerjaan untuk lebih aktif melakukan sosialisasi tentang manfaat BPJS Ketenagakerjaan tidak hanya di enam desa itu tetapi juga ke desa-desa lainnya serta memberikan pengawalan kepada masyarakat yang sudah jadi peserta agar mereka tidak mengalami kesulitan dalam membayar iuran dan mengurus klaim bila terjadi risiko.

"Saya memberikan peluang seluas-luasnya kepada BPJS Ketenagakerjaan untuk mengembangkan program ini kepada masyarakat di seluruh desa, disamping kepada para pegawai non-ASN di lingkungan pemerintah kabupaten," katanya.

Acara pencanangan Desa Sadar Jamsostek yang dihadiri ratusan warga ini dimeriahkan dengan hiburan oleh artis-artis Kota Palu dan pengundian puluhan hadiah menarik serta penyerahan santunan kepada ahli waris warga desa setempat yang meninggal dunia.