Tim SAR evakuasi enam pendaki Gunung Nokilalaki di Sigi

id Tim SAR, Basarnas, evakuasi pendaki, Nokilalaki, pencarian, pertolongan, operasi SAR, sulteng,Muh Rizal, Sigi

Tim SAR evakuasi enam pendaki Gunung Nokilalaki di Sigi

Tim SAR mengevakuasi para pendaki yang mengalami cedera di Gunung Nokilalaki Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Senin (4/8/2025). ANTARA/HO-Kansar Palu

Palu (ANTARA) - Tim SAR mengevakuasi enam pendaki di Gunung Nokilalaki di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah yang mengalami masalah teknis saat perjalanan turun dari puncak gunung tersebut.

"Dilaporkan para pendaki mengalami cedera dalam perjalanan. Kami yang menerima informasi langsung mengerahkan tim untuk melakukan upaya pertolongan," kata Kepala Kantor SAR Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas Palu Muh Rizal di Palu, Senin.

Ia menjelaskan, pihaknya menerima informasi pada Minggu (3/8) malam sekitar Pukul 22.55 Wita dari rekan korban bernama Andre, bahwa salah satu dari enam pendaki mengalami kelelahan dan cedera kaki saat berada di jalur antara Pos 3 menuju Pos 1.

Menindaklanjuti laporan tersebut, pada pukul 23.00 Wita tim rescue Basarnas Palu diberangkatkan menuju lokasi kejadian menggunakan kendaraan angkut personel dan membawa peralatan pendukung operasi SAR.

"Kurang lebih dua jam perjalanan tim tiba di lokasi, langsung melakukan koordinasi dengan masyarakat setempat untuk selanjutnya menuju jalur pendakian," ujarnya.

Ia mengemukakan, pada Senin (4/8) pagi pukul 07.35 wita tim SAR gabungan berhasil mencapai posisi para pendaki, memberikan penanganan medis awal, dan mengevakuasi mereka turun dari gunung.

"Semua korban selamat dan telah diserahkan kepada pihak keluarga," ucap Rizal.

Kata dia, operasi SAR yang dilaksanakan melibatkan tim rescue Basarnas Palu, keluarga korban, dan masyarakat setempat.

Adapun identitas pendaki yang dievakuasi yakni Dandi Saputra (27), Rahmat Hutama Putra (33), Michael M Tawiwi (38), Nugraha Putra (27), Chandra Umboh (27) dan Mufli (28).

"Kami berterima kasih kepada pihak-pihak yang terlibat dalam operasi ini, baik masyarakat setempat maupun keluarga korban," tuturnya.

Pewarta :
Editor : Andilala
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.