Jakarta (antarasulteng.com) - Bank Indonesia mencatat utang luar negeri (ULN) naik 4,7 persen (year on year) menjadi 340,5 miliar dolar AS pada akhir Agustus 2017 atau setara dengan rasio di kisaran 34 persen dari produk domestik bruto (PDB).
"Rasio tersebut masih lebih baik dibandingkan dengan rata-rata negara dengan kemampuan ekonomi setara (peers)," menurut Publikasi Statistik Utang Luar Negeri Indonesia diumumkan di Jakarta, Senin.
Dari total utang tersebut, ULN yang dipinjam swasta sebesar 165,6 miliar dolar AS atau naik 0,1 persen (yoy) setelah pada bulan Juli 2017 turun 1,1 persen (yoy). Porsi utang swasta tersebut sebesar 48,6 persen dari total ULN
ULN sektor publik atau yang dipinjam pemerintah dan bank sentral sebesar 174,9 miliar dolar AS atau naik 9,5 persen (yoy), lebih tinggi daripada 9,2 persen (yoy) pada bulan Juli. Porsi utang publik itu sebesar 51,4 persen dari total ULN.
"Berdasarkan jangka waktu asal, pertumbuhan ULN jangka panjang dan jangka pendek tetap terkendali," tulis BI.
ULN berjangka panjang tumbuh 3,3 persen (yoy) pada bulan Agustus 2017, sedikit mengalami peningkatan dibandingkan Juli 2017 yang sebesar 2,6 persen (yoy). Sementara itu, ULN berjangka pendek tumbuh 14,6 persen (yoy), lebih tinggi daripada data pada bulan Juli 2017 yang sebesar 13,1 persen (yoy).
Adapun, jumlah ULN berjangka panjang sebesar 294,7 miliar dolar AS atau 86,5 persen dari total ULN, terdiri dari ULN sektor publik sebesar 172,6 miliar dolar AS dan ULN sektor swasta sebesar 122,1 miliar dolar AS.
Jumlah ULN berjangka pendek tercatat 45,8 miliar dolar AS terdiri dari ULN sektor swasta sebesar 43,5 miliar dolar AS dan ULN sektor publik sebesar 2,3 miliar dolar AS.
Hingga akhir Agustus 2017, ULN swasta masih terkonsentrasi di sektor keuangan, industri pengolahan, pertambangan, serta listrik, gas dan air bersih (LGA).
Pangsa ULN keempat sektor tersebut terhadap total ULN swasta mencapai 76,8 persen atau meningkat dibandingkan bulan sebelumnya.
"BI memandang perkembangan ULN pada Agustus 2017 tetap sehat dan terkendali," tulis BI dalam laporannya. (skd)
Berita Terkait
Bank Indonesia: Realisasi layanan penukaran rupiah capai Rp75 triliun
Kamis, 28 Maret 2024 11:40 Wib
AHY: Kolaborasi Kementerian ATR dan World Bank untuk Reforma Agraria
Kamis, 21 Maret 2024 7:29 Wib
Bank Indonesia siapkan Rp1,76 triliun pada layanan penukaran uang di Sulteng
Selasa, 19 Maret 2024 16:24 Wib
BI dan Kemenkumham Sulteng matangkan persiapan Gernas BBI-BBWI 2024
Jumat, 15 Maret 2024 21:08 Wib
Kementerian ATR/BPN lanjutkan kerja sama dengan Bank Dunia
Kamis, 14 Maret 2024 10:41 Wib
BSI gandeng BPJS Kesehatan guna permudah pembiayaan faskes
Selasa, 5 Maret 2024 15:46 Wib
Bank BJB catatkan laba Rp2,1 triliun pada 2023
Selasa, 5 Maret 2024 12:50 Wib
OJK: Kinerja bank umum di Kalteng tumbuh cukup signifikan
Selasa, 5 Maret 2024 9:03 Wib