Palu, (Antarasulteng.com) - Legislator Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sulawesi Tengah mendukung aksi kebangsaan perguruan tinggi di daerah itu dalam melawan radikalisme pada 28 Oktober 2017 di Kampus Universitas Tadulako Palu.
"Pancasila sebagai konsepsi kebangsaan kita sudah final. Tugas sejarah kita melaksanakannya secara disiplin dalam praktik berbangsa dan bernegara," kata Ketua Fraksi Partai Nasdem DPRD Provinsi Sulawesi Tengah Muhammad Masykur di Palu, Senin.
Wakil Ketua Komisi III itu mengatakan diskursus terhadap Pancasila diperlukan agar tidak ada ruang bagi gerakan-gerakan radikal yang hendak mengubah dasar negara tersebut.
Menurut dia, aksi kebangsaan melawan radikalisme yang akan diselenggarakan sejumlah perguruan tinggi se Sulawesi Tengah perlu diapresiasi dan didukung.
Namun dengan catatan, sebut dia tetap mengedepankan prinsip-prinsip dialogis, damai, dan demokratis.
Sehingga aksi kebangsaan oleh perguruan tinggi mencerminkan nilai-nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika serta menjunjung tinggi nilai kesatuan dalam bernegara.
"Aksi kebangsaan harus mencerminkan suatu manifestasi dari Pancasila. Benar-benar untuk membangun kesadaran bersama tentang Pancasila dan NKRI, dan tentu saja bukan sebagai ajang friksi, menyalahkan, apalagi menyerang identitas tertentu," sebutnya.
Masykur berharap, kampus menjadi episentrum lahirnya kesadaran Pancasila abad 21, tempat dimana Pancasila menjadi tempaan paradigmatik bagi tunas bangsa.
"Kampus harus dapat menjadi lokomotif gerakan Pancasila abad 21, untuk membimbing generasi sekarang mengenal dan mengamalkan Pancasila sebagai pandangan hidup berbangsa dan bernegara," katanya.
Aksi itu rencananya akan melibatkan belasan ribu mahasiswa, dosen dan pegawai kampus dari 18 perguruan tinggi di provinsi itu.
IAIN Palu akan mengirim kurang lebih 2.000 mahasiswa dari berbagai fakultas. Sementara Untad akan menghadirkan kurang lebih 10.000 mahasiswa, pegawai dan dosen pada aksi kebangsaan melawan radikalisme.
"Saya akan perintahkan seluruh fakultas untuk menyediakan 1.000 mahasiswa per fakultas, untuk ikut aksi kebangsaan perguruan tinggi melawan radikalisme ini," kata Rektor Untad Prof Basir Cyio.
Sementara Universitas Alkhairaat bersedia mengutus 500 mahasiswa, STIMIK Bina Mulia 500 mahasiswa, Poltekes Kemenkes mengutus 500 mahasiswa. Sementara perguruan tinggi swasta keagamaan, kebidanan, perawat, kesehatan, sosial dan politik, akan mengirim 50 hingga 500 mahasiswanya.
Berita Terkait
Relawan: Ucapan Surya Paloh ke Prabowo-Gibran contoh rekonsiliasi baik
Kamis, 21 Maret 2024 13:03 Wib
TKN apresiasi sikap Ketum NasDem Surya Paloh soal hasil pilpres
Kamis, 21 Maret 2024 10:09 Wib
Surya Paloh beri selamat ke Prabowo-Gibran, Muzani: Itu contoh baik
Kamis, 21 Maret 2024 8:28 Wib
NasDem soal usulan hak angket: Kami simpati dan respek
Kamis, 21 Maret 2024 7:28 Wib
Surya Paloh penuhi undangan makan malam Presiden Jokowi
Senin, 19 Februari 2024 7:12 Wib
600 milenial se-Kota Palu deklarasi menangkan M Ridha Saleh
Sabtu, 10 Februari 2024 10:28 Wib
RKPD 2025 diminta prioritaskan pemberdayaan ekonomi kerakyatan
Kamis, 25 Januari 2024 20:24 Wib
Ketua TKD Sulteng optimistis pasangan AMIN menang di Pemilu 2024
Minggu, 17 Desember 2023 16:05 Wib