53 ASN Sulteng Ikut Diklat Penanggulangan Bencana

id asn

53 ASN Sulteng Ikut Diklat Penanggulangan Bencana

ILustrasi--Jajaran aparatur sipil di Kabupaten Parigi Moutong dalam satu kegiatan upacara di Kantor Bupati setempat. (humas)

Palu,  (antarasulteng.com) - Sebanyak 35 aparatur sipil negara mengikuti pelatihan dan pendidikan dasar manajemen penanggulangan bencana tahun 2017 yang dilaksanakan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Sulawesi Tengah, Selasa.

Gubernur Sulteng Longki Djanggola diwakili Asisten Administrasi Umum dan Organisasi, Mulyono mengatakan berbagai ancaman bencana, baik disebabkan faktor alam maupun non-alam masih mengintai Indonesia.

Kata dia, ada kecenderungan peningkatan jumlah bencana dari tahun ke tahun.

Tahun 2003 tercatat 468 kejadian kemudian di tahun 2016 menjadi 1.835 kejadian.

Berdasarkan data, 97 persen merupakan bencana hidrometeorologi. Sebanyak 218,2 juta rakyat tinggal di daerah rawan bencana, mulai dari gempa bumi, tsunami, banjir, tanah longsor serta kebakaran hutan dan lahan.

Kemudian, di masa mendatang, ancaman bencana akan semakin meningkat, disebabkan perubahan iklim global, penurunan kualitas lingkungan, kondisi geografis, kemiskinan, rendahnya tingkat kesiapan masyarakat, pendidikan rendah, urbanisasi dan pertumbuhan penduduk.

Sehingga, Pemprov Sulteng memandang pentingnya peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM). Dengan demikian setiap penanggulangan bencana, lebih memahami situasi di tempat masing-masing.

"Organisasi perangkat daerah (OPD) diharapkan menjadi kunci bagi keberhasilan penanggulangan bencana di Indonesia," ujarnya.

Lebih lanjut Mulyono menjelaskan Pusdiklat PB Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), telah menyusun berbagai kurikulum dan modul pelatihan penanggulangan bencana, guna mencapai standar kompetensi yang sama bagi peserta.

"Meskipun diselenggarakan di daerah berbeda, oleh pelatih dan fasilitator yang berbeda pula," imbuhnya.

Pelatihan dasar manajemen bencana itu, diselenggarakan selama lima hari, merupakan bagian dari upaya peningkatan kapasitas SDM dalam penanggulang bencana, khususnya bagi ASN yang berada di level manajerial lingkup Pemprov Sulteng. (skd)