UIN Palu: PBAK harus bebas dari tindakan kekerasan

id Lukman Thahir, UIN Palu, UIN Datokarama, kemahasiswaan, PBAK, pengenalan kampus, sulteng, Perguruan tinggi, Palu

UIN Palu: PBAK harus bebas dari tindakan kekerasan

Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu Prof Lukman Thahir (tengah) memberikan pengantar dalam kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) kepada mahasiswa baru di Palu, Rabu (27/8/2025). (ANTARA/HO-UIN Datokarama Palu)

Palu (ANTARA) - Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu, Sulawesi Tengah Prof Lukman Thahir mengatakan kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) kepada mahasiswa baru harus bebas dari tindakan kekerasan verbal maupun kekerasan fisik.

"Tidak boleh ada praktik-praktik kekerasan dalam kegiatan kemahasiswaan, apapun bentuknya. Karena kekerasan justru hanya merendahkan orang lain, jangan sampai terjadi," kata Lukman Thahir di Palu, Rabu.

Ia menjelaskan kegiatan kemahasiswaan ini telah dimulai sejak 25 hingga 28 Agustus 2025 yang dimulai dengan Pra-PBAK dan PBAK, kegiatan itu dilaksanakan dengan konsepsi humanis dan inklusif yang lebih mengedepankan aspek edukatif.

Ia menginstruksikan panitia, PBAK harus dilaksanakan secara humanis, menggembirakan, menyenangkan, dan membahagiakan sehingga memberikan kesan positif terhadap dunia perguruan tinggi.

"Tentu muatan edukasi harus lebih ditonjolkan, supaya substansi PBAK tercapai dan mahasiswa baru dapat memahaminya," ujarnya.

Ia menyebut dalam proses pelaksanaan PBAK, lebih mengedepankan budaya akademik, bukan kekerasan fisik dan psikis, karena kegiatan kemahasiswaan itu menjadi satu jenjang tahapan pembinaan intelektual, moral, dan spiritualitas mahasiswa baru.

Ditegaskan, segala bentuk kekerasan fisik dan psikis, bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan serta hak asasi manusia.

Di samping itu, UIN Datokarama yang di dalamnya terdiri dari kaum intelektual sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, sehingga PBAK dilaksanakan dengan mengusung konsep humanis dan inklusif.

“Di zaman sekarang pendekatan pendidikan dilakukan secara humanis dan inklusif, berbasis integrasi ilmu pengetahuan, bukan dengan kekerasan,” ujarnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, kegiatan juga menjadi satu ajang penting untuk mengenalkan konsepsi moderasi beragama kepada 1.743 mahasiswa baru, dan menguatkan kepedulian mahasiswa terhadap lingkungan.

"Kami berharap panitia maupun lembaga kemahasiswaan di lingkungan Kampus UIN Datokarama mematuhi seluruh aturan kegiatan yang disepakati bersama," tutur Lukman.

Pewarta :
Editor : Andilala
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.