3.000 pekerja rentan jadi peserta BPJS-TK dengan stimulus Bank Sulteng

id BPJS, Bank Sulteng

3.000 pekerja rentan jadi peserta BPJS-TK dengan stimulus Bank Sulteng

Dirut Bank Sulteng Rahmat Abdul Haris menyerahkan kartu BPJS-TK kepada slah seorang tukang ojek yang iurannya dibayarkan oleh Bank Sulteng, di Palu, Kamis (26/10) (Antarasulteng.com/Rolex Malaha)

Muhyiddin: Ini bagian dari program peduli perlindungan pekerja rentan (Lingkaran) BPJS Ketenagakerjaan
Palu (Antarasulteng.com) - Bank Sulteng kembali mengucurkan dana tanggung jawab sosial kemasyarakatan (Corporate Social Responsibility-CSR) yang dimilikinya untuk menyertakan 3.000 pekerja rentan kesejahteraan sosial di Kota Palu sebagai peserta program BPJS Ketenagakerjaan.

Dirut Bank Sulteng Rachmat Abdul Haris, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulteng Muh. Syukri M. Yunus, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Palu Muhyiddin dan Asisten Pemerintahan dan Kesra Pemkot Palu Muh. Rifani menyerahkan secara simbolis kartu-kartu kepesertaan itu di Kota Palu, Kamis.

Para pekerja sektor informal yang menerima stimulus iuran BPJS-TK dari Bank Sulteng tersebut meliputi pegawai syara (masjid) 700 orang, pendeta dan pelayan gereja 300 orang, Satgas K5 Pemkot Palu 368 orang, pedagang kaki lima 532 orang, tukang ojek 500 orang, staf PGRI tingkat SMA-SMK 450 orang dan peserta program keluarga harapan 150 orang.

Setiap pekerja mendapat bantuan pembayaran iuran program kecelakaan kerja (JKK) dan jaminan kematian (JKm) untuk tiga bulan ke depan, dan setelah itu diharapkan para penerima bantuan tersebut bisa melanjutkan kepesertaannya secara mandiri.

Bila para pekerja mendapatkan risiko yang terkait langsung dengan pekerjaannya (kecelakaan kerja), maka korban yang meninggal dunia akan mendapatkan santunan sebesar 48 kali upah pekerja yang dilaporkan kepada BPJS TK.

Bila korban yang bersangkutan mengalami cidera, ia akan mendapatkan perawatan maksimum sampai peserta tersebut benar-benar pulih tanpa ada batas biaya.

"Sedangkan bila korban kecelakaan kerja bersangkutan untuk sementara waktu tidak mampu bekerja, maka kami akan memberikan santunan sementara tidak mampu bekerja sebesar Rp750.000/bulan untuk empat bulan pertama, lalu Rp500.000 untuk empat bulan kedua, Rp250.000 untuk empat bulan ketiga dan seterusnya sampai korban bisa bekerja kembali," kata Muhyiddin, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Palu.


Khusus untuk program jaminan kematian, setiap peserta, kata Indhy, panggilan akrab Muhyiddin, akan menerima santunan sebesar Rp24 juta bila meniggal dunia karena penyebab yang tidak terkait dengan pekerjaannya alias bukan kecelakaan kerja atau karena bunuh diri.

Indhy memberikan apresiasi kepada Bank Sulteng yang telah dua kali mengalokasikan dana CSR-nya untuk memberikan stimulus seperti ini kepada masyarakat pekerja yang rentan kesejahteraan sosial untuk dilindungi program BPJS-TK.

"Ini merupakan bagian dari program Peduli Perlindungan Pekerja Rentan (Lingkaran) BPJS Ketenagakerjaan yang dicanangkan sejak 2016 yakni berusaha menggugah kepedulian pengusaha dan warga yang mampu untuk membayar iuran bagi pekerja yang tidak mampu membayara iurannya," ujarnya.

Dirut Bank Sulteng Rahmat Abdul Haris mengemukakan bahwa program ini merupakan lanjutan program 2016 dimana bank milik pemprov Sulteng itu juga mengalokasikan dana CSR-nya untuk 3.000 pekerja rentan di Kota Palu, kabupaten Donggala dan Sigi, yang hampir semuanya adalah petani dan nelayan.

"Kami bangga karena program Bank Sulteng ini telah membuat Dirut BPJS Ketenagakerjaan mendapat penghargaan dari Inggris pada 2016 dan kerja sama Bank Sulteng-BPJS-TK ini menjadi contoh untuk diadopsi di negara-negara lain dalam upaya perlindungan sosial terhadap para pekerja rentan," ujarnya.

Rahmat tidak menyebutkan berapa besar dana CSR yang dikucurkan untuk program Lingkaran BPJS Ketenagakerjaan ini, kecuali menyebut bahwa dana itu diambil dari penyisihan lima persen keuntungan perusahaan Tahun 2016 yang jumlah laba sebelum pajak mencapai Rp148 miliar.

Sedangkan Kepala OJK Sulteng Muh. Syukri M Yunus memberikan apresiasi kepada Bank Sulteng yang semakin banyak terlibat memberikan sumbangsi dalam pembangunan daerah untuk kesejahteraan masyarakat di sekitarnya.

"Bank Suteng ini kan miliknya Pemerintah Sulteng, jadi haruslah menjadi yang terdepan dibanding bank-bank lain dalam bidang sosial seperti ini," ujarnya.

Sementara Wali Kota Palu yang diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesra Muh Rifani menyambut gembira program perlindungan sosial Bank Sulteng dan BPJS-TK ini karena sangat membantu pemerintah kota dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

Acara penyerahan kartu kepesertaan BPJS-TK dengan stimulus iuran dari bank Sulteng itu dimeriahkan dengan atraksi drumband siswa-siswi salah satu sekolah lanjutan di Kota Palu serta tari-tarian tradisional oleh penari-penari profesional dari Kota Palu.

Image result for bank sulteng