Jakarta (antarasulteng.com) - Nilai tukar rupiah dalam transaksi antarbank di Jakarta menguat 67 poin menjadi Rp13.485 per dolar AS pada Jumat pagi.
"Dolar AS melemah terhadap mayoritas mata uang dunia kendati data ketenagakerjaan sektor swasta Amerika Serikat lebih kuat dari perkiraan. Namun, faktor ambil untung menahan laju mata uang AS setelah dalam beberapa hari terakhir ini berada dalam tren penguatan," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra.
Ia mengatakan nilai tukar dolar AS juga dibayangi oleh perdebatan di kalangan Partai Republik mengenai reformasi pajak, yang membuat pelaku pasar khawatir sehingga menahan akumulasi dolar AS.
"Dolar AS mendapat tekanan karena anggota parlemen AS. Rencana reformasi pajak itu akan menghasilkan potongan pajak sebesar 6 triliun dolar AS selama 10 tahun," katanya.
Sentimen dari keputusan Presiden Amerika Serikat memilih Jerome Powell sebagai Ketua The Federal Reserve selanjutnya, menurut dia, juga turut menahan pergerakan dolar AS karena Powell dianggap sebagai figur yang kurang hawkish dibandingkan kandidat lainnya.
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menambahkan bahwa pemberitaan mengenai pemilihan Powell sebagai kandidat pengganti Janet Yellen membuat laju dolar AS cenderung tertahan.
Sementara di dalam negeri, dia menjelaskan, fokus akan tertuju pada kebijakan moneter Bank Indonesia (BI) dalam Rapat Dewan Gubernur pada 15-16 November, yang diharapkan menghasilkan kebijakan yang dapat menjaga pasar serta pertumbuhan ekonomi nasional. (skd)
Berita Terkait
Kurs rupiah pada Kamis rebound karena aksi profit taking
Kamis, 18 April 2024 9:38 Wib
Ekonom: Pemerintah jaga pertumbuhan ekonomi dukung stabilitas rupiah
Selasa, 16 April 2024 10:50 Wib
Layanan bersama penukaran uang di Palu
Selasa, 2 April 2024 19:23 Wib
Bank Indonesia libatkan 13 perbankan layani penukaran uang di Sulteng
Selasa, 2 April 2024 12:25 Wib
Bank Indonesia: Realisasi layanan penukaran rupiah capai Rp75 triliun
Kamis, 28 Maret 2024 11:40 Wib
Rupiah turun karena data pesanan barang tahan lama AS yang lebih baik
Rabu, 27 Maret 2024 9:52 Wib
Rupiah merosot dipicu sentimen suku bunga kebijakan AS
Selasa, 26 Maret 2024 9:51 Wib
Rupiah melemah dipengaruhi sentimen domestik terkait inflasi Indonesia
Selasa, 5 Maret 2024 15:47 Wib