Kapolda: Pelaku Pembunuhan Polisi Orang Luar Sulteng

id Kapolda Sulteng

Kapolda: Pelaku Pembunuhan Polisi Orang Luar Sulteng

Kapolda Sulteng Brigjen Pol Drs Dewa Parsana, MSi (ANTARANews)

...para pelaku kriminal itu ingin menarik perhatian orang luar bahwa Poso merupakan daerah bermasalah.
Palu - Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Pol Dewa Parsana mengatakan pelaku pembunuhan dua polisi di Kabupaten Poso diduga berasal dari luar wilayahnya.

Menurut dia, para pelaku kriminal itu ingin menarik perhatian orang luar bahwa Poso merupakan daerah bermasalah.

"Anggota kelompok itu bukan berasal dari orang di sini. Tapi orang dari luar sana," katanya saat dihubungi dari Palu, Rabu.

Para pelaku, katanya, diduga berasal dari kelompok lama yang selama ini terlibat berbagai tindak kekerasan di Poso.

Ia mengatakan kelompok itu berusaha mempengaruhi orang luar daerah agar berbondong-bondong ke Poso sebagaimana yang pernah terjadi saat Poso dilanda konflik tahun 2000-an.

"Seolah-olah ada yang dizalimi di Poso, padahal sebenarnya gak ada apa-apa di sini," katanya.

Untuk itu, ia meminta kepada warga Poso untuk tidak terpancing dengan beberapa aksi kekerasan akhir-akhir ini termasuk pembunuhan dua polisi.

Menurut dia, situasi di Poso hingga kini kondusif, tenang dan masyarakat beraktifitas seperti biasa.

Pada Selasa (16/10), dua polisi yang dinyatakan hilang selama sepekan ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dengan luka bekas penganiayaan.

Kedua jasad polisi itu ditanam dalam satu lubang. Mereka ditemukan oleh anggota TNI ikut mencari kedua polisi.

Lokasi penemuan jenazah berada di Dusun Tamanjeka, Desa Masani Kecamatan Poso, Poso.

Anggota TNI dari Yonif 714/Sintuwu Maroso mencurigai adanya helm dan tanah bekas galian yang diduga masih baru.

Petugas TNI dan polisi lalu menggali tanah itu dan menemukan dua jenazah yang kemudian dibawa ke RSUD Poso.

Setelah diidentifikasi, kedua jasad itu adalah Briptu Andi Sapa dan Brigadir Sudirman yang dilaporkan hilang sejak 8 Oktober 2012.

Keduanya sedang menyelidiki dugaan adanya tindak pidana terorisme tidak jauh dari lokasi penemuan jenazah.

Jasad keduanya telah dibawa ke Kota Palopo dan Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan untuk dimakamkan, Rabu sore.

Selain pembunuhan dua polisi, tindak kekerasan yang terjadi dalam sebulan terakhir ini adalah dua kali penembakan yang menewaskan Noldy Ambolado warga Desa Sepe, Kecamatan Lage dan sedangkan seorang warga lain mengalami luka di leher.

Kasus lain adalah ledakan bom di Kelurahan Kawua, Poso yang menyebabkan satu mobil rusak. (S027)