Sigi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi, Sulawesi Tengah mengajak masyarakat dan kepala desa untuk melakukan pengawasan terhadap distribusi elpiji ukuran 3 kilogram di daerah itu agar tepat sasaran.
"Kami mengajak masyarakat termasuk pemerintah desa untuk bersama-sama berkolaborasi agar distribusi elpiji 3 kilogram di Kabupaten Sigi benar-benar terlaksana dengan baik dan tepat sasaran," kata Kabag Ekonomi Sekretariat Daerah Kabupaten Sigi Saiful saat ditemui awak media di Desa Bora, Rabu.
Ia mengemukakan untuk tahun 2025 harga eceran tertinggi (HET) elpiji 3 kilogram dari jarak 0 hingga 60 kilometer mencapai Rp20 ribu per tabung di Kabupaten Sigi.
"Jadi penetapan HET elpiji berdasarkan jarak sehingga itu menjadi patokan pemerintah daerah dalam hal pengawasannya," ucapnya.
Ia menuturkan hingga saat ini pemerintah daerah belum menerima laporan adanya penjualan elpiji 3 kilogram di Kabupaten Sigi yang melebihi di atas harga yang sudah ditetapkan.
"Tentunya kami juga tidak bisa mengambil tindakan atau sikap kalau tidak ada laporan ke pemerintah daerah dengan menyertakan bukti-buktinya, hanya ke depan kami segera telusuri lokasi penjualan elpiji 3 kilogram di atas HET," sebutnya.
Menurut dia, jika laporan terkait penjualan elpiji tidak sesuai ketentuan maka segera ditindaklanjuti baik pemberian teguran maupun pencabutan izin pangkalan tersebut.
"Kalau ada kejadian elpiji 3 kilogram dijual di atas HET baik itu di pangkalan maupun pengecer maka segera buat laporan ke Pemkab Sigi agar ditindaklanjuti dengan pihak Pertamina, sehingga bisa jadi akan diberikan teguran tertulis atau menutup pangkalan tersebut kalau merugikan masyarakat," katanya.
Saiful menyebutkan penggunaan elpiji subsidi itu hanya diperuntukkan untuk rumah tangga dan Industri Kecil dan Menengah (IKM).
Kata dia, pemerintah daerah tidak bisa menekan atau mengintervensi pemilik kios atau pengecer penjual elpiji 3 kg untuk tetap menjual sesuai HET.
"Pasti setiap kios atau pengecer ini akan menaikan harganya di atas HET karena ingin mengambil margin keuangan," ujarnya.
Diketahui Pemkab Sigi sudah mengusulkan kuota elpiji di daerah itu sebanyak 3.848 metrik ton pada tahun 2025.
Sementara jumlah pangkalan elpiji 3 kilogram di Sigi berjumlah 188 tempat yang aktif pada tahun 2023.
Hingga saat ini tiga wilayah di Kabupaten Sigi belum memiliki pangkalan elpiji 3 kilogram yakni Kecamatan Pipikoro, Lindu dan Marawola Barat.
