Palu (ANTARA) - Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah melalui Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) memberikan pelayanan kesehatan bagi anak-anak penyandang disabilitas dan tenaga pendidik di Sekolah Luar Biasa (SLB) Huntap Tondo, Kota Palu.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin hadir lebih dekat untuk membantu masyarakat, khususnya anak-anak penyandang disabilitas yang membutuhkan perhatian khusus dalam aspek kesehatan,” kata Perwakilan Bidokkes Polda Sulteng, Iptu Aryaningtyas Bintarini di Palu, Jumat.
Ia menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari Bakti Kesehatan (Baktikes) yang dilaksanakan Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Polri dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional, sekaligus memperkuat pelayanan kesehatan Polri kepada masyarakat.
Ia mengatakan bakti kesehatan menjadi salah satu wujud kepedulian Polri terhadap masyarakat, khususnya kelompok rentan seperti anak-anak berkebutuhan khusus.
Melalui kegiatan ini, kata dia, Polri berupaya memastikan akses layanan kesehatan dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali.
Ia menyebut layanan kesehatan yang diberikan meliputi pemeriksaan kesehatan umum bagi siswa dan guru SLB, tindakan fisioterapi bagi anak-anak dengan gangguan fungsi gerak, serta pemberian terapi obat sesuai hasil pemeriksaan medis.
Selain itu, kegiatan juga disertai dengan pemberian alat bantu priglet dan buku braille bagi siswa tunanetra untuk mendukung proses belajar di sekolah.
Iptu Aryaningtyas menambahkan, selain pemeriksaan medis, tim Biddokkes turut memberikan edukasi tentang pola hidup sehat, pentingnya menjaga kebersihan diri, serta panduan sederhana bagi guru dalam mendampingi siswa berkebutuhan khusus di lingkungan sekolah.
“Edukasi ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan kepedulian terhadap kesehatan anak-anak SLB,” katanya.
Menurut dia, para guru dan siswa menyambut baik kehadiran tim medis dari Polda Sulteng serta berharap kegiatan serupa dapat dilakukan secara berkelanjutan agar manfaatnya semakin dirasakan oleh masyarakat, terutama anak-anak dengan keterbatasan fisik dan sensorik.
