Donggala (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng) mendorong seluruh petani dan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di daerah ini memanfaatkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dalam mendukung program ketahanan pangan daerah.
Bupati Donggala Vera Elena Laruni mengatakan pihaknya sudah melaksanakan program pemberdayaan petani melalui kerja sama dengan Bank Mandiri melalui KUR.
"Jadi KUR ini ini hanya dengan bunga 6 persen, saya berinisiatif bahwa 3 persennya akan ditanggung pemerintah daerah, sehingga bunga yang dibayarkan petani nanti hanya tersisa 3 persen sampai petaninya panen dan UMKM mampu berdiri sendiri," kata Vera saat menghadiri Gerakan Tanam (Gertam) jagung dan cabai, di Desa Batusuyua Go'o, Sabtu.
Ia mengemukakan harapannya melalui program KUR ini dapat membantu petani dan pelaku usaha mendapatkan modal awal untuk mendukung ketahanan pangan.
"Bunga pertama sebesar 3 persen akan ditanggung pemerintah daerah sehingga petani cukup membayar bunga 3 persen dari total 6 persen," ujarnya pula.
Dia menuturkan agar semua lintas sektor harus bekerja sama membangun sinergi antara inovasi dan kearifan lokal agar pangan tidak hanya tersedia tetapi juga berdaulat dan berkelanjutan.
"Sebagai kepala daerah saya yakin bahwa cita-cita Presiden Prabowo Subianto terkait ketahanan pangan hanya bisa terwujud apabila seluruh elemen di daerah bersatu bersama pemerintah, petani, nelayan, pelaku usaha, dan akademisi serta masyarakat," katanya lagi.
Menurut dia, salah satu bentuk ketahanan pangan di Kabupaten Donggala yakni dengan melakukan penanaman jagung dan cabai untuk mendukung swasembada pangan dan menekan inflasi daerah.
"Kegiatan penanaman jagung dan cabai hari ini merupakan inisiatif saya selaku pimpinan daerah di Kabupaten Donggala khususnya di Desa Batusuyua Go'o Kecamatan Sindue Tombusabora sebagai percontohan untuk setiap kecamatan di daerah itu," katanya lagi.
Vera menyebutkan untuk luas lahan yang tersedia di Batusuyua Go'o ini totalnya mencapai 80 hektare dan 8 hektare sudah siap tanam.
"Jadi lahan ini memang milik keluarga kami dan saya izinkan masyarakat mengelola untuk ditanami cabai dan jagung," ujarnya.
Bupati pun menginstruksikan seluruh kepala desa dan camat agar segera menyiapkan data serta profil desanya masing-masing.
"Jadi siapa kecamatan yang lebih dulu memberikan profil desanya masing-masing maka wilayah itu akan pemerintah daerah lakukan intervensi pada tahun 2026 untuk ketahanan pangan," kata Vera.
Nantinya, kata dia, lima kecamatan yang datanya sudah ada maka diusahakan pada awal tahun 2026 mendapatkan benih jagung, padi, cabai dan kakao.
"Tentunya sudah berulang kali saya sampaikan untuk meminta profil desa, harapannya bantuan dari pemerintah pusat tepat sasaran," ujarnya lagi.

