Palu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) menerima Dana Insentif Fiskal (DIF) sebesar Rp5,6 miliar, atas capaian dalam menurunkan angka stunting pada tahun 2025.
“Penghargaan ini menjadi bukti bahwa kerja keras semua pihak di Sulteng telah membuahkan hasil nyata. Namun perjuangan ini belum selesai. Kita harus memastikan anak-anak Sulteng tumbuh sehat, kuat, dan cerdas agar siap bersaing di masa depan,” kata Wakil Gubernur Sulteng Reny A. Lamadjido dalam keterangan tertulis di Palu, Rabu.
Penghargaan tersebut diserahkan dalam kegiatan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) dan Rapat Koordinasi Teknis (Rakortek) Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2025, di Kementerian Kesehatan RI, Jakarta.
Reny menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas penghargaan yang diberikan pemerintah pusat, sembari menegaskan bahwa keberhasilan tersebut merupakan hasil kerja kolektif lintas sektor, mulai dari jajaran tenaga kesehatan hingga peran aktif masyarakat di tingkat desa.
Pihaknya berkomitmen akan terus memperkuat program intervensi gizi, edukasi kesehatan keluarga, serta sinergi lintas sektor hingga ke pelosok desa.
Menurutnya, penurunan stunting bukan hanya persoalan kesehatan, tetapi juga investasi jangka panjang bagi kualitas sumber daya manusia Sulawesi Tengah.
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 330 Tahun 2025, pemerintah menetapkan total alokasi Dana Insentif Fiskal sebesar Rp300 miliar untuk penghargaan kinerja daerah kategori penurunan stunting.
Dari jumlah tersebut, Sulawesi Tengah menjadi salah satu provinsi penerima dengan nilai Rp5,6 miliar, berkat penurunan signifikan prevalensi stunting di berbagai kabupaten/kota.
Pemerintah pusat melalui Sekretariat Wakil Presiden RI menargetkan penurunan stunting nasional hingga 14,2 persen pada tahun 2029 dan 5 persen pada tahun 2045, sebagaimana tertuang dalam RPJMN 2025–2029 dan RPJP 2025–2045.
Capaian Sulawesi Tengah menjadi bukti nyata bahwa kerja kolaboratif daerah mampu berkontribusi besar terhadap target nasional tersebut.
Kata Reny, penghargaan ini bukan sekadar bentuk apresiasi, tetapi juga tanggung jawab moral bagi seluruh jajaran pemerintah daerah dan tenaga kesehatan di Sulawesi Tengah. Pihaknya akan terus bekerja dengan hati, memastikan setiap anak di Sulteng mendapatkan hak tumbuh kembang yang layak.
“Karena sehatnya anak hari ini adalah cerminan kuatnya masa depan daerah,” ujarnya.
Dia menyampaikan terima kasih dan apresiasi mendalam kepada seluruh anggota Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), termasuk Bappeda, Dinas Kesehatan, serta para kader posyandu yang telah bekerja tanpa lelah di lapangan.
