Hasil kajian patriot landasi pembangunan transmigrasi di Palolo

id Tim Ekspedisi Patriot,UNDIP,UI,IPB,Sulteng,Kabupaten Sigi,Kawasan Transmigrasi Palolo

Hasil kajian patriot landasi pembangunan transmigrasi di Palolo

Bupati Sigi Moh Rizal Intjenae (kemeja putih) saat menerima hasil kajian komprehensif dari tim eksepedisi patriot pada kawasan transmigrasi Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Rabu (26/11/2025). ANTARA/Moh Salam

Sigi (ANTARA) - Bupati Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng) Moh Rizal Intjenae menyatakan seluruh hasil kajian komprehensif dari tim ekspedisi patriot, akan menjadi dasar utama bagi Kementerian Transmigrasi (Kementrans) untuk menindaklanjuti pembangunan dan pengembangan kawasan transmigrasi (KT) Palolo.

Tim ekspedisi patriot tersebut, yakni Universitas Diponegoro (Undip), Universitas Indonesia (UI), dan Institut Pertanian Bogor (IPB)

"Kajian kolaborasi dari tiga institusi pendidikan bisa berfungsi sebagai basis data yang mencakup seluruh permasalahan yang ada di kawasan transmigrasi Palolo yang telah ditetapkan sebagai skala prioritas," kata Rizal usai mengikuti forum kolaborasi pengembangan kawasan transmigrasi Palolo di Sigi, Rabu.

Ia mengemukakan kawasan transmigrasi di Kabupaten Sigi secara keseluruhan mencakup 37 desa tersebar di empat kecamatan, yakni Sigi Biromaru, Sigi Kota, Nokilalaki, dan Palolo.

"Kajian mereka ini akan menjadi database terkait seluruh masalah yang ada di kawasan transmigrasi Palolo, termasuk pengembangan komoditas unggulan dan kolaborasi kelembagaan ekonomi,"ucapnya.

Ia menuturkan masing-masing universitas seperti Undip memberikan rekomendasi untuk evaluasi kawasan transmigrasi dan IPB memberikan desain pengembangan komoditas unggulan spesifik pada kawasan transmigrasi Palolo.

"Untuk tim ekspedisi Universitas Indonesia ini memberikan desain model kolaborasi kelembagaan ekonomi di kawasan transmigrasi," sebutnya.

Sementara itu, Ketua Tim I Patriot dari Universitas Diponegoro, Sariffuddin menjelaskan kawasan transmigrasi Palolo sudah ditetapkan sebagai Kawasan Prioritas Nasional (KPN) dalam pengembangan transmigrasi, sehingga membutuhkan intervensi terarah dan terintegrasi lintas sektor.

"Jadi, berdasarkan survei bulan Agustus hingga Desember 2025 perlunya dukungan pembangunan di kawasan transmigrasi, baik di Bulupountu Oloboju maupun Lembantogoa Palolo seperti infrastruktur air bersih dan perbaikan akses jalan," kata Sariffuddin.

Menurut dia, masyarakat di kawasan transmigrasi Palolo pada sektor ekonomi masih menjadikan pertanian tanaman pangan dan perkebunan sebagai sektor utama mata pencaharian warga setempat.

"Ke depan memang perlu dukungan teknokratis agar kawasan transmigrasi Palolo yang telah menjadi kawasan afirmasi nasional juga diakomodasi sebagai prioritas pembangunan daerah," ujarnya.

Senada dengan itu, Ketua Tim ekspedisi patriot UI Teguh Kurniawan mengatakan analisis kolaborasi kelembagaan di kawasan transmigrasi Palolo difokuskan pada ekosistem rantai nilai lima komoditas unggulan, yakni kopi, kakao, vanili, kemiri, dan anggrek.

"Ini semua memiliki keunggulan komparatif berdasarkan agroklimat serta prospek pasar domestik maupun global," kata Teguh.

Ekosistem kelembagaan di Palolo, kata dia, terdiri atas kelembagaan ekonomi formal, seperti koperasi, BUMDes, dan kelompok usaha bersama (KUBE).

"Untuk kelembagaan non-bisnis tentunya juga memainkan peran penting seperti kelompok tani, gabungan kelompok tani, dan KWT yang menjadi basis produksi pertanian," sebutnya.

Teguh menuturkan pengembangan ekonomi kawasan transmigrasi Palolo tidak dapat lagi bertumpu pada pola bantuan top and down yang selama ini justru memperkuat ketergantungan dan melemahkan dinamika kelembagaan lokal.

"Keberhasilan model kolaborasi kelembagaan ekonomi transmigrasi Palolo akan ditentukan oleh kemampuan aktor lokal untuk membangun kolaborasi, memperkuat modal sosial, dan menjalankan fungsi lembaga secara profesional," tuturnya.

Selanjutnya, tim ekspedisi patriot IPB Bramada Winiar Putra mengemukakan memberikan tiga rekomendasi desain kawasan transmigrasi Palolo, yakni pembangunan kawasan agroindustri Palolo Raya, Pembentukan BUMD pertanian dan perkebunan Kabupaten Sigi, serta penguatan pasokan bibit perkebunan melalui pengembangan kebun induk.

"Implementasi tiga strategis ini diharapkan menjadi titik balik transformasi pertanian di kawasan transmigrasi Palolo dengan kolaborasi multipihak, penguatan kelembagaan, dan investasi pada kualitas produksi akan membuka jalan bagi lahirnya pusat agroindustri yang modern, berdaya saing, dan memberikan kontribusi signifikan bagi pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Sigi," kata Putra.


Pewarta :
Editor : Andilala
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.