IAIN Palu Launching Pascasarjana Strata Tiga

id Iain

IAIN Palu Launching Pascasarjana Strata Tiga

Launching strata tiga IAIN Palu oleh Dirjend Pendis Kemenag Prof Dr Phil Kamaruddin Amin dan Rektor IAIN Palu Prof Dr H Zainal Abidin MAg, Senin 13 November 2017 (Muhammad Hajiji/antarasulteng.com)

Palu, (Antarasulteng.com) - Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu, Sulawesi Tengah, resmi membuka Pascasarjana Strata Tiga diresmikan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Prof Dr Phil H Kamaruddin Amin di Auditorium Perguruan Tinggi tersebut, Senin sore.

Peluncuran itu ditandai dengan penandatanganan piagam pembukaan Pascasarjana S3 oleh Kamaruddin Amin bersama Rektor IAIN Palu Prof Dr H Zainal Abidin MAg dirangkaikan kuliah perdana strata tiga.

"Mahasiswa strata tiga harus jauh lebih bagus, harus lebih meningkat. Strata satu adalah pengantar, strata dua merupakan metodologi dan strata tiga adalah pendalaman atau filosofi," kata Kamaruddin saat menyampaikan kuliah perdananya.

Kamaruddin Amin berharap mahasiswa strata tiga IAIN Palu dengan jumlah 20 orang, serius dan fokus melakukan pendalaman dan kajian ilmu pengetahuan.

Ia menyebut bahwa tempat tidak menjadi hal utama dalam menimbah ilmu pengetahuan. Yang terpenting adalah kesamaan metodologis dan kemudahan akses referensi serta kesamaan literatur yang dipelajari.

"Kuliah itu tidak bergantung pada dimana kita kuliah, tetapi apa yang dipelajari," sebut Kamaruddin.

Ia menerangkan ketersediaan buku-buku, teks, literatur- literatur yang dibaca, dikaji dan diajarkan, harus sama dengan yang dikaji dan dibaca oleh mahasiswa di perguruan tinggi luar negeri.

"Apa yang dibaca di Eropa, harus dibaca di sini. Apa yang di baca di Al-Azhar harus dibaca di sini," terangnya.

Artinya bahwa, apa yang dipelajari oleh mahasiswa strata tiga perguruan tinggi di negara-negara maju, sama dengan apa yang dipelajari di tanah air.

Standar referensi dan rujukan mahasiswa strata tiga meskipun menimbah ilmu di Palu, tidak berbeda dengan apa yang di pelajari di luar negeri.

Dengan demikian mahasiswa strata tiga tidak minder ketika bertemu dengan mahasiswa yang menimbah ilmu di perguruan tinggi di negara-negara maju.

"Karena itu, strata tiga jangan sampai tidak mengakses literatur-literatur internasional lewat jurnal internasional. Semua sudah harus berskala internasional," sebutnya.