Pemkab Parimo Sosialisasikan Pendidikan Inklusif

id Parimo, Pendidikan

“Saya berharap peserta sosialisasi ini khususnya Pokja agar melaksanakan tugasnya dengan baik sesuai tugas dan fungsinya masing-masing,"
Parigi (antarasulteng.com) – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, menyosialisasikan pendidikan inklusif guna meningkatkan mutu layanan pendidikan bagi anak, pendidikan dan layanan khusus.

Program yang digerakkan Bidang PAUD dan Pendidikan Masyarakat tersebut  dibuka Asisten Administrasi Umum Veis Karandja di Aula Lantai II Kantor Bupati, Jumat.

Veis mengatakan sosialisasi tersebut sangat strategis sebagai upaya mewujudkan layanan pendidikan yang bermutu bagi peserta didik berkebutuhan khusus yang memiliki potensi kecerdasan atau bakat istimewa untuk dapat dikembangkan.

"Saya berharap kegiatan ini jangan hanya bersifat seremonial semata tanpa ada pembuktian," katanya.

Dirinya berharap kegiatan itu menghasilkan kesepakatan bersama antara Pemerintah Daerah melalui dinas terkait dan para tenaga pendidik sehingga pelaksanaan pendidikan inklusif dapat menentukan arah dan tujuan pendidikan inklusif di Parigi Moutong ke depan.

Lebih lanjut Veis Karandja mengatakan kegiatan seperti ini menjadi media untuk menghimpun saran masukan dari para peserta dan menemukan solusi serta rekomendasi guna menyelesaikan persoalan-persoalan krusial.

“Saya berharap peserta sosialisasi ini khususnya Pokja agar melaksanakan tugasnya dengan baik sesuai tugas dan fungsinya masing masing," katanya.

Sekretaris Pokja Pendidikan Inklusif Parigi Moutong Nurlina mengatakan sosialisasi pendidikan inklusif dihadiri peserta sebanyak 20 orang. 

Selain itu juga dihadiri Kepala OPD terkait bertujuan peningkatan kapasitas pengelola pendidikan agar terwujud pendidikan inklusif dan pembuatan regulasi  serta desain pendidikan inklusif agar penganggaran berpihak kepada pendidikan inklusif.

Selain itu kegiatan yang berlangsung selama sehari tersebut menghadirkan narasumber dari pejabat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Iis Masdiana.***