Gubernur Sulteng Minta Tpid Kabupaten Segera Dibentuk

id longki

Gubernur Sulteng Minta Tpid Kabupaten Segera Dibentuk

Gubernur Sulawesi Tengah Drs H Longki Djanggola, MSi (Antarasulteng.com/Istimewa)

Palu,  (antarasulteng.com) - Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) H Longki Djanggola minta para bupati/wali kota segera membentik Tim Terpadu Pengendalian Inflansi Daerah (TPID) di masing-masing kabupaten/kota.

"Saya berharap secepatnya TPID baru di setiap kabupaten/kota di Sulteng sudah terbentuk juga," katanya ketika membuka Rapat Koordinasi TPID Tingkat Provinsi Sulteng di Palu, Selasa.

Gubernur Longki selain membuka, juga menandatangani struktur TPID yg baru untuk tingkat provinsi.

TPID baru untuk tingkat provinsi melibatkan sejumlah instansi terkait pemerintah, termasuk Bank Indonesia dan beberapa BUMN seperti Perum Bulog yang ada di daerah ini.

Gubernur juga meminta TPID untuk mengamankan ketersediaan dan harga barang/bahan, terutama pangan dan kebutuhan lainnya di pasaran.

"Kita harus menjamin ketersediaan dan harga kebutuhan masyarakat, mengingat sebentar lagi akan menghadapi Natal dan Tahun Baru," kata dia.

Menghadapi Natal dan Tahun Baru dipastikan terjadi peningkatan permintaan barang/bahan, terutama komoditi-komoditi strategis seperti beras, gula pasir, minyak goreng, susu, daging ayam, daging sapi, telur ayam dan tempung terigi.

Semua pihak terkait di tingkat provinsi sampai kabupaten/kota di Sulteng harus bisa mengamankan dan mengendalikan stok dan harga agar tetap terjamin.

Peran aktif TPID baik provinsi maupun kabupaten/kota sangat dibeutuhkan dalam menjamin stabilisasi harga berbagai kebutuhan masyarakat di pasaran.

Struktur baru TPID untuk tingkat provinsi diketuai langsung oleh gubernur. Sementara TPID kabupaten/kota oleh bupati dan wali kota.

Sementara Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulteng, Arief Latjuba mengatakan stok pangan dan komoditi lainnya di pasaran cukup memadai.

Demikian halnya harga kebutuhan pokok relatif stabil. Bahkan untuk komoditi hortikultura sepeti tomat justru harga anjlok. Sekarang harga tomat di pasaran hanya bekisar Rp2.000/kg.

Beras tetap berkisar Rp9.000/kg untuk medium dan premium Rp12.000/kg.

Minyak goreng Rp12.500/liter, gula pasir Rp12.500/kg, daging beku Rp80.000/kg, daging segar Rp110.000/kg dan bawang merah Rp15.000/kg serta bawang putih Rp16.000/kg. (skd)