Kota Vatikan (antarasulteng.com) - Paus Fransiskus akan bertemu dengan
panglima tentara Myanmar dalam kunjungannya ke negara itu serta dengan
para pengungsi Rohingya selama ia berada di Bangladesh.
Dua jadwal itu merupakan agenda tambahan dalam lawatannya ke kedua
negara tersebut pekan depan. Kedua pertemuan itu sebelumnya tidak masuk
dalam jadwal kunjungan Paus selama 26 November hingga 2 Desember, lapor
Reuters.
Juru bicara Vatikan Greg Burke, yang menjelaskan kepada para
wartawan soal lawatan Paus, mengatakan bahwa Paus akan melakukan
pertemuan dengan panglima tentara Myanmar Jenderal Senior Min Aung
Hlaing, pada 30 November pagi hari di sebuah kediaman milik gereja di
Yangon.
Kardinal Myanmar Charles Maung Bo telah berbicara dengan Paus di
Roma pada Sabtu dan ia mengungkapkan bahwa Paus dijadwalkan akan bertemu
dengan sang jenderal. Baik Paus maupun Jenderal Min setuju untuk
melakukan pertemuan.
Para pemantau praktik hak asasi manusia menuding militer Myanmar
telah melakukan pembantaian, termasuk pemerkosaan massal, terhadap warga
Royingya yang tidak memiliki kewarganegaraan. Menurut para pemantau,
pembantaian berlangsung dalam operasi-operasi yang disebut dengan
gerakan pembersihan, menyusul munculnya serangkaian serangan pemberontak
di 30 pos kepolisian dan satu markas militer.
Pemerintah Myanmar membantah sebagian besar tudingan itu. Pada
pekan lalu, militer mengatakan, menurut penyelidikan yang dilakukan oleh
pihaknya, tidak ada bukti bahwa pasukan melakukan kesalahan.
Paus akan melakukan pertemuan secara terpisah dengan pemimpin sipil
`de facto` Myanmar, Aung San Suu Kyi di ibu kota negara, Naypyitaw,
pada 28 November.
Burke mengatakan sekelompok kecil pengungsi Rohingya akan hadir
pada suatu pertemuan antaragama di ibu kota negara Bangladesh, Dhaka,
pada 1 Desember sore. Pertemuan tersebut membahas perdamaian.
Burke tidak memberikan keterangan rinci soal bagaimana wakil-wakil dari kalangan pengungsi Rohingya akan dipilih.
Sekitar 600.000 pengungsi Rohingya, yang sebagian besar di
antaranya adalah penganut agama Islam serta berasal dari negara bagian
Rakhine di Myanmar utara, telah pergi mengungsikan diri ke Bangladesh.(skd)
Berita Terkait
Paus Fransiskus minta gencatan senjata di Gaza
Senin, 4 Maret 2024 7:58 Wib
Paus Fransiskus sebut perang adalah kejahatan terhadap kemanusiaan
Senin, 15 Januari 2024 11:39 Wib
Jadi juri Zayed Award 2024, Megawati diwawancara Radio Vatikan
Selasa, 19 Desember 2023 9:24 Wib
Ketua DPR-RI bahas toleransi dengan Paus Fransiskus di Vatikan
Selasa, 19 Desember 2023 6:24 Wib
Paus temui keluarga Palestina, sebut peristiwa Gaza sebagai genosida
Jumat, 24 November 2023 7:56 Wib
Film dokumenter tradisi berburu paus Lamalera diputar di Tokyo
Senin, 28 Agustus 2023 13:23 Wib
Pemerintah tambah luas kebun terumbu karang di perairan Teluk Jakarta
Selasa, 13 Juni 2023 6:03 Wib
Majelis Hukama dukung pelibatan tokoh agama dalam menghadapi perubahan iklim
Jumat, 2 Juni 2023 12:26 Wib