Verna Inkiriwang: Kampung KB untuk sejahterakan masyarakat

id KB, BKKBN, DPR

Verna Inkiriwang: Kampung KB untuk sejahterakan masyarakat

Anggota Komisi IX DPR RI Verna Inkiriwang memberikan penjelasan pada kegiatan Integrasi Kampung KB di Desa Kurnia, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Jumat (24/11) (Antarasulteng.com/BKKN Sulteng)

Kabupaten Sigi ingin semua desa jadi pelopor program KB
Palu (Antarasulteng.com) - Anggota Komisi IX DPR-RI  dr Verna Gladies Merry Inkiriwang menegaskan bahwa program Kampung KB (Keluarga Berencana) yang digalakkan pemerintah tidak hanya terfokus pada pengendalian pertumbuhan penduduk semata tetapi lebih luas lagi pada upaya mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat.

"Kampung KB tak hanya berbicara soal membatasi ledakan penduduk, tapi juga memberdayakan potensi masyarakat agar berperan nyata dalam pembangunan," kata putri mantan Bupati Poso dua periode Piet Inkiriwang ini pada sosialisasi program integrasi Kampung KB di Desa Kurnia, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulteng, Jumat.

Sosialisasi ini dilaksanakan atas kerja sama Komisi IX DPR RI dan Kantor Wilayah BKKBN Provinsi Sulawesi Tengah. Acara ini mendapat sambutan hangat ratusan warga yang umumnya berusia produktif dan kader Posyandu serta para tokoh masyarakat dan tokoh agama setempat.

Program sosialisasi ini merupakan untuk penguatan program kependudukan. Progam ini dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, dan untuk masyarakat dalam memberdayakan dan memberikan kemudahan bagi warga untuk memperoleh pelayanan KB demi terwujudnya keluarga berkualitas.

"Program ini tidak bisa berdiri sendiri, tetapi harus diintegrasikan kepada masyarakat agar bisa memberikan
 manfaat," kata Verna Gladies, politisi Partai Demokrat itu.

Program Kampung KB, katanya, tidak hanya fokus pada masalah pengendalian kependudukan dan keluarga berencana tetapi juga menekan angka kemiskinan masyarakat sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup. 

Selain mengentaskan kemiskinan, program Kampung KB juga mendekatkan pembangunan kepada masyarakat. Intinya, program ini melibatkan semua sektor pembangunan, untuk menyejahterakan masyarakat serta memenuhi kebutuhan masyarakat melalui pelaksanaan integrasi program lintas sektor.

Menurut dia, kampung KB dibuat dengan tujuan agar terbangun masyarakat sejahtera dari tingkat keluarga. Karena itu program KB dan keluarga sejahtera harus diperkuat dan direvitalisasi. 

"Program ini tidak hanya pada pencanangan, tapi harus ada penguatan, aksi dan gerakan yang kegiatannya melibatkan seluruh bidang di lingkungan masyarakat," ujarnya.

Verna juga menekankan bahwa delapan fungsi keluarga yang harus dipahami yakni fungsi keagamaan, fungsi sosial budaya, fungsi cinta kasih, fungsi perlindungan, fungsi reproduksi, fungsi sosialisasi dan pendidikan, fungsi ekonomi serta fungsi pembinaan lingkungan.

"Mudah-mudahan ke depan, desa yang telah dicanangkan progam KB mengalami perubahan sekalipun belum  begitu signifikan," kata Verna lagi. 

dr Verna Inkiriwang serahkan hadiah sepeda kepada salah seorang peserta sosialisasi 

Harus dirasakan manfaatnya

Kepala BKKB Provinsi Sulteng yang diwakili Kasubdit Advokasi dan KIE Afriyanto Tarubat.SSos mengemukakan bahwa kampung KB adalah program nasional yang harus dirasakan oleh  seluruh masyarakat utamanya yang kurang mampu. 

Untuk mewujudkan hal itu,  Pemkab Sigi senantiasa mengajak warga secara bersama-sama menggalakkan agenda KB untuk menekan angka kematian ibu dan bayi serta berkolaborasi dan saling mendukung antara satu instansi dengan sektor lain.

Sementara Bupati Sigi yang diwakili Kepala DPPKB Asrul Repajori, SSos. MM menuturkan bahwa kampung KB ini harus disosialisasikan kepada masyarakat sekalipun diakui bahwa pada tahun 2016, hanya satu Kamung KB ditargetkan setiap kabupaten.

Untuk tahun 2017, sosialisasi progam KB ini sudah dilakukan di 14 desa.
 
Sebenarnya Kabupaten Sigi  ingin semua desa jadi sentra KB namun program ini masih terkendala oleh anggaran. Makanya dari 176 desa di Kabupaten Sigi, baru sebagian yang mendapat sosialisasi Kampung KB.

Olehnya kepada para penyuluh KB, Asrul menyarankan untuk terus melakukan pembinaan secara rutin. Jika ada permasalahan tentang KB dan kependudukan, harus langsung ditangani. 

Kegiatan integrasi Kampung KB ini ditutup dengan pemberian doorprize berupa sepeda, telepon seluler dan power bank kepada masyarakat yang bisa menjawab pertanyaan-pertanya terkait kependudukan, KB dan keluarga sejahtera.