Camat Tidak Tahu Wilayahnya Diguncang Gempabumi

id gempa

Camat Tidak Tahu Wilayahnya Diguncang Gempabumi

Kepala Pos Pemantauan GAK (Gunung Anak Krakatau) Anton Rivabudi memeriksa grafik kegempaan dari Seismograf, di Pos Pengamatan Pasauran, Serang, Banten, Senin (3/9). GAK mengeluarkan letusan secara berkala mulai pukul 18.30 WIB, Minggu (2/9) malam hingga pukul 01.15 Wib Senin (3/9) dinihari dengan ke

Saya belum tahu karena dalam perjalanan dari Wuasa, Ibu Kota Kecamatan Lore Utara menuju Poso
Palu,  (antarasulteng.com) - Camat Lore Utara, Kabupaten Poso, Yanson Tokare mengatakan tidak mengetahui adanya gempabumi 3,8 Skala Richter yang mengguncang wilayahnya itu.

"Saya belum tahu karena dalam perjalanan dari Wuasa, Ibu Kota Kecamatan Lore Utara menuju Poso," katanya dihubungi dari Palu, Selasa malam.

Ia mengatakan ada beberapa orang yang juga menelpon menanyakan soal gempabumi tersebut.

Karena itu, ia belum bisa memberikan informasi mengenai kebenaran dan juga dampak dari gempabumi yang kembali mengguncang wilayah Napu dan sekitarnya.

Selama ini, kata dia, sejak gempabumi pertama kali yang mengguncang Napu pada Mei 2017 dengan kekuatan 6,6 SR hingga kini warga masih merasakan setiap harinya ada gempa, namun relatif kecil.

Khusus untuk gempabumi yang baru saja mengguncang wilayah Napu pada Selasa (28/11) pukul 16.36 Wita, ia sama sekali tidak mengetahuinya karena sedang perjalanan menuju Poso, Ibu Kota Kabupaten Poso.

Camat Yanson berjanji akan memberikan informasi jika sudah menerima laporan resmi dari aparat Kantor Camat Lore Utara.

Ia berharap gempabumi tersebut tidak menimbulkan kerusakan.

Gempabumi sebelumnya 6,6 SR banyak rumah penduduk di sejumlah desa di Kecamatan Lore Utara rusak, termasuk sarana pendidikan dan rumah ibadah.

Bahkan sampai saat ini siswa-siswa di Desa Sedoa, Kecamatan Lore Utara masih berlajar di tenda yang dibangun sementara karena bangunan sekolah mengalami kerusakan parah dan dalam upaya perbaikan.

Idris, seorang warga Wuasa membernarkan adanya gempabumi yang membuat kebanyakan warga berhamburan keluar rumah karena takut jangan sampai gempa berdampak merusak bangunan.

Warga berlarian karena khawatir tertimpah reruntuhan bangunan. Gempabumi yang baru saja mengguncang dataran Napu tidak menimbulkan kerusakan, tetapi rata-rata warga panik. (skd)