Dataran Napu Jadi Lokasi Pengembangan Kopi Arabica

id kopi, napu, nahyun

Dataran Napu Jadi Lokasi Pengembangan Kopi Arabica

Kadis Perkebunan dan Peternakan Sulteng, Ir Nahyun Biontang (Foto Anas Masa)

Saat ini sudah ditanami tanaman kopi arabica di Dataran Napu pada areal seluas 200 hektare.



Palu, 29/11 (Antara) - Dataran Napu di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah kini dijadikan lokasi untuk pengembangan komoditas perkebunan khususnya kopi arabica.


Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Sulteng, Nahyun Biantong di Palu, Rabu membenarkan Dataran Napu sangat cocok bagi budidaya kopi jenis arabica.


Selain iklim dan tanahnya yang subur dan cocok untuk tanaman kopi arabica, juga areal lahan sangat luas.


Sudah berjalan dua tahun ini, tanaman kopi arabica gencar dikembangkan di wilayah tersebut.


Selain kopi arabica, juga petani setempat mengembangkan kopi robusta dan produksinya terus mengalami peningkatan.


Pemprov Sulteng, kata dia, terus mendorong pengembangan komoditas perkebunan sebagai komoditas unggulan yang diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani.


Saat ini sudah ditanami tanaman kopi arabica di Dataran Napu pada areal seluas 200 hektare.


Dia menambahkan dua kabupaten penghasil kopi di Sulteng adalah Poso yakni terluas dan terbanyak produksinya di Dataran Napu. Sementara di Kabupaten Sigi adalah di Kecamatan Kulawi, Kulawi Selatan, Pipikoro, Lindu, Nokilalaki dan Palolo.


Namun demikian, kata Nahyun, rata-rata kopi yang dikembangkan petani adalah kopi jenis robusta.


Kopi jenis arabica baru mulai gencar dikembangkan petani di Dataran Napu (Poso) dan Kabupaten Sigi dalam dua tahun terakhir ini.


Wilayah-wilayah tersebut merupakan sentra produksi kopi dan sangat laris dijual di pasaran Kota Palu.


"Kopi-kopi dari Poso dan Sigi sangat dikenal dan disukai masyarakat di Ibu Kota Provinsi Sulteng," kata dia.


Luas areal tanaman kopi robusta di daerah ini sekitar 10.884 hektare dengan jumlah produksi per tahunnya sekitar 7.674 ton.


Sedangkan areal tanaman kopi arabica saat ini baru sekitar 257 hektare dengan produksi 147 ton per tahun.

Pewarta Anas Masa
Editor Anas Masa