Sulteng Upayakan Kemudahan Pendidikan Bagi Perempuan

id Dp3a

Sulteng Upayakan Kemudahan Pendidikan Bagi Perempuan

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Siti Norma Mardjanu memukul gong sebagai tanda membuka pelatihan penyusunan data sistem informasi gender dan anak, di Palu Golden Hotel, Selasa 28 November 2017. (Muhammad Hajiji/antarasulteng.com)

Palu, (Antarasulteng.com) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah mengupayakan kemudahan akses semua jenjang pendidikan bagi perempuan dan anak untuk kesetaraan gender.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Sulawesi Tengah Siti Norma Mardjanu mengemukakan perempuan yang mengenyam pendidikan masih terbilang rendah bila dibandingkan dengan kaum laki-laki.

"Perempuan dalam dunia pendidikan belum stabil, kondisinya masih stagnan. Kita masih membutuhkan dukungan lain agar perempuan dapat terlibat dan mengenyam pendidikan setara dengan laki-laki," ungkap Norma Mardjanu di sela-sela pelatihan penyusunan data sistem informasi gender dan anak, di Palu, Selasa (28/11) malam.

Norma tidak menguraikan secara detail angka atau jumlah perempuan yang mengenyam dan tidak mengenyam pendidikan.

Namun berdasarkan pengamatan dan kondisi jumlah perempuan yang mengenyam pendidikan di Sulawesi Tengah masih stagnan.

Karena itu, ia menegaskan mendukung langkah Pemprov Sulteng lewat program 1.000 anak wajib mengenyam pendidikan.

"1.000 anak itu didalamnya termasuk perempuan. Anak-anak di pelosok daerah di biayai pemerintah untuk mengenyam pendidikan," ujarnya.

Ia memaparkan menanggulangi kondisi itu DP3A memulai dengan memantapkan penyusunan serta pelaporan data gender dan anak.

Dari itu, kata dia pihaknya akan mengkomunikasikan dengan OPD terkait salah satunya yakni Dinas Pendidikan untuk pemberian akses kepada masyarakat khususnya perempuan agar mengenyam pendidikan.

"Hal ini akan diawali dari data. Kemudian data yang ada akan dikomunikasikan dan dicarikan solusi atas problem yang terjadi demi hak-hak anak termasuk perempuan dalam mengenyam pendidikan," sebutnya.

Hal itu kata dia agar pembangunan manusia di semua bidang khususnya terhadap perempuan dan anak bisa maksimal.