Kuliah 40 Menit BPJS-TK dibanjiri mahasiswa Untad

id BPJS, Untad

Kuliah 40 Menit BPJS-TK dibanjiri mahasiswa Untad

Deputy Direktur Bidang Investasi Langsung BPJS TK Dodo Suharto (kiri) menyerahkan dana bantuan penyediaan literatur untuk FE Untad di Palu, Kamis (30/11) (Antaranews.com/Humas BPJS TK Palu)

BPJS Ketenagakerjaan mengelola dana sekitar Rp300 triliun, 50 persen diinvestasikan untuk kepentingan peserta program.
Palu (Antaranews.com) - Kegiatan sosialisasi yang dikemas dalam bentuk Kuliah 40 menit' BPJS Ketenagakerjaan di Universitas Tadulako (Untad) Palu, Kamis (30/11), dibanjiri mahasiswa dan dosen Fakultas Ekonomi perguruan tinggi negeri pertama dan terbesar di Sulawesi Tengah itu.

Sebuah ruangan pertemuan berkapasitas 500 orang tampak sesak dengan mahasiswa berbagai jurusan dan program study serta para dosen, termasuk Dekan Fakultas Ekonomi Dr Harifuddin Thahir, SE.MM dan Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Palu Muhyiddin.

Tampil sebagai pembicara utama dalam kuliah umum tersebut adalah Deputy Direktur Bidang Investasi Langsung BPJS Ketenagakerjaan Dr Dodo Suharto, SE.MBA, AK.CA dengan moderator Kepala Laboratorium Akuntansi FE Untad Palu Dr Chalarche Totanan, SE.MSi, AK.CA.

Kuliah 40 menit ini, menurut Kacab BPJS TK Palu Muhyiddin, dilaksanakan untuk menyambut HUT ke-40 BPJS TK yang jatuh pada 5 Desember 2017.

Dodo Suharto dalam pemaparannya menjelaskan bahwa BPJS melaksanakan empat program utama jaminan sosial untuk para pekerja Indonesia baik formal maupun non-formal yakni Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian,  Jaminan Hari Tua dan Jaminan Pensiun.

"Ini program wajib bagi pekerja formal sesuai amanat UU, dimana iurannya ditanggung bersama antara pemberi kerja dan penerima upah," ujarnya.

Sedangkan bagi pekerja non-formal, diharapkan untuk mengikutinya secara mandiri sementara untuk para pekerja non-formal yang rentan masalah kesejahteraan sosial dan kurang mampu ekonominya, BPJS TK terus mencari ikhtiar agar mereka bisa dilindungi masa depannya melalui kerja sama dengan berbagai pihak seperti perusahaan-perusahaan besar yang memiliki dana tanggung jawab sosial kemasyarakatan (CSR).

Dodo Suharto saat memberikan kuliah Umum di FE Untad Palu

Dodo juga menyebutkan bahwa BPJS TK terus mengembangkan program-program baru seperti program Return to Work (kembali ke tempat kerja) untuk para pekerja yang mengalami masalah fisik dan psikis setelah mendapat perawatan dan pembinaan BPJS TK.

Di Indonesia, kata Dodo mengutip data BPS, saat ini terdapat 124,5 pekerja yang terdiri atas pekerja formal 51,8 juta dan nonformal 72,7 juta dan ang sudah mengikuti program BPJS Ketenagakerjaan baru sekitar 25 juta.

Dalam tanya jawab yang menyediakan 30 door-prize menarik untuk para penanya, tampak mahasiswa dan para dosen mulai memahami program BPJS Ketenagakerjaan.

"Terus terang saya kurang paham dengan BPJS Ketenagakerjaan, bahkan kantornya pun di Kota Palu saya belum tahu di mana alamatnya, tetapi lewat kuliah umum ini, saya dan semua peserta semakin paham," ujar Dekan FE Untad Harifuddin Thahir.

Seorang mahasiswa juga bertanya: "Apa syarat-syarat menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan, supaya saya bisa memberitahu orang-orang di kampung saya," dan dijawab oleh Muhyiddin: menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan nyaris tanpa syarat, yang penting yang bersangkutan telah melakukan aktivitas ekonomi dan mendaftarkan diri dengan memperlihatkan data diri masing-masing.

Usai kuliah tersebut, Dodo Suharto juga menyerahkan bantuan senilai Rp10 juta untuk penyediaan literatur perpustakaan Fakultas Ekonomi Untad Palu.