London (antarasulteng.com) - Indonesia terpilih menjadi anggota Dewan
Organisasi Maritim Internasional (International Maritime
Organization/IMO) Kategori C untuk periode 2018--2019 dalam sidang
pemilihan yang berlangsung Markas Besar IMO di London, Kerajaan Inggris,
Jumat (1/12).
"Tentu saja kita sangat bersyukur atas terpilihnya
kembali Indonesia di Dewan IMO, terlebih lagi dengan kenaikan perolehan
suara dan ranking dibandingkan periode lalu," ujar Duta Besar Republik
Indonesia untuk Inggris Raya, Irlandia dan IMO, Rizal Sukma, kepada
ANTARA News di London, Jumat malam.
Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi dalam pidatonya dalam
sidang IMO Assembly ke 30 yang dipimpin Presiden IMO Assembly ke-30
Rolando Drago Rodriguez dari Chile di Markas besar IMO, pada Selasa
(28/11) mengatakan Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia
berkomitmen untuk terus mewujudkan keselamatan dan keamanan pelayaran
dalam mendukung pertumbuhan ekonomi global.
Dikatakannya, Indonesia memiliki konektivitas antar pulau yang luar
biasa sehingga akan terus bekerja sama dengan IMO dalam mendukung
rencana Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia sebagaimana yang
disampaikan oleh Presiden RI, Joko Widodo di IMO pada April 2016.
Sementara itu, Dubes Rizal Sukma menekankan terpilihnya
Indonesia menunjukkan pengakuan negara anggota IMO atas peran aktif
Indonesia di sektor maritim global dan keberhasilan diplomasi RI di
bidang tata kelola maritim global dan pencegahan pencemaran laut.
Sebagai anggota Dewan IMO, Indonesia memainkan peran strategis
dalam menentukan agenda dan kebijakan global di bidang kemaritiman,
khususnya yang menjadi fokus dan mandat IMO.
Keanggotaan di IMO
bertujuan untuk mewujudkan visi Pemerintah RI sebagai global maritime
fulcrum dalam rangka memperjuangkan kepentingan nasional.
Pemilihan anggota baru Dewan IMO dilakukan di sela-sela Sidang
Majelis IMO ke-30 yang berlangsung di Markas Besar IMO di London,
Kerajaan Inggris, pada 27 November hingga 6 Desember 2017.
Delegasi Indonesia yang hadir di Sidang Majelis IMO ke-30 terdiri
dari perwakilan berbagai kementerian terkait, industri dan asosiasi
seperti Pertamina, Pelindo, Pelni dan INSA.
IMO adalah badan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang
bertanggung jawab atas keselamatan dan keamanan pelayaran dan pencegahan
pencemaran laut oleh kapal.
Dewan IMO merupakan organ eksekutif
organisasi yang bertanggung jawab untuk mengawasi kerja dan kinerja
organisasi. Dewan IMO dipilih untuk jangka waktu dua tahun.
Terdapat tiga kategori Anggota Dewan IMO, yaitu Kategori A, B,
dan C. Anggota Dewan pada Kategori A merupakan 10 negara anggota dengan
armada terbesar. Kategori B merupakan 10 negara lain dengan kepentingan
terbesar dalam penggunaan jasa pelayaran.
Sedangkan, Kategori C
adalah 20 negara yang tidak masuk dalam anggota kategori A dan B, namun
memiliki kepentingan khusus dalam transportasi laut atau navigasi dan
yang pemilihannya ke dalam anggota Dewan akan memastikan keterwakilan
semua daerah geografis utama di dunia.
Indonesia duduki kursi anggota Dewan IMO 2018--2019
Tentu saja kita sangat bersyukur atas terpilihnya kembali Indonesia di Dewan IMO, terlebih lagi dengan kenaikan perolehan suara dan ranking dibandingkan periode lalu