Akademisi: Maulid Untuk Mendidik Masa Depan Anak

id jamaah

Akademisi: Maulid Untuk Mendidik Masa Depan Anak

Arsip:Jamaah masjid Raya Lolu Palu saat mengikuti peringatan malam turunnya Alquran, Ahad (5/8) bertepatan dengan malam 17 Ramadhan 1433 Hijriah. (Foto : Adha Nadjemuddin)

Palu, (antaranews.com) - Akademisi Universitas Alkhairaat Palu Dr Abdul Gani Jumat mengatakan, salah satu makna dari peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, yakni untuk mendidik dan mempersiapkan masa depan anak.

"Rasullulah juga mengajarkan kita agar mempersiapkan anak-anak menjadi anak soleh dimasa depan," katanya di Palu, Sabtu.

Dosen Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu itu mengatakan orang tua, memberikan nafkah jasmani bagi anak-anaknya, sementara guru memberikan nafkah rohani.

Dalam rumah tangga, hanya dua yang memegang peranan penting yakni bapak dan ibu serta anak-anaknya. Peranan orang tua dalam membetuk masa depan anak yang baik, ditentukan di dalam rumah tangga.

"Sabda Rasullullah SAW yakni rumahku adalah surgaku," ujarnya.

Kata dia, hal itu sama dengan pesan pendiri Alkhairaat Guru Tua, Habib Sayyid Idrus bin Salim Aljufri yakni menghormati guru seperti menghormati orang tua.

Abdul Gani juga menyampaikan dalam mendidik masa depan anak, ada tiga aspek lingkungan yang harus menjadi perhatian, yakni rumah tangga, sekolah dan masyarakat.

Berdasarkan penelitian kata dia, anak-anak memiliki waktu yang cukup lama di rumah, sekitar 17 jam lamanya. Sehingga apa yang dilakukan orang tua, akan menjadi contoh bagi anak-anaknya.

"Apakah yang kita sudah mencontohkan sholat tepat waktu, mengaji, tidak mengeluarkan kata-kata kotor. Karena yang menjadi guru pertama mereka, adalah bapak dan ibunya sendiri," ungkap Abdul Gani.

Jika di sekolah, anak-anak diajarkan untuk sholat dan mengaji, kemudian di rumah mereka tidak mendapatkan itu, maka akan menjadi pertanyaan besar bagi sang anak.

"Jadi perbanyak baca Surah Lukman dalam Alquran, karena disitu ada ilmu untuk mendidik anak-anak sholeh serta mengajarkan mereka untuk berbakti kepada orang tua," katanya.

Kemudian, lingkungan sekolah, dimana anak-anak berada hingga 7 jam lamanya. Orang tua, harus berhati-hati memberikan pendidikan kepada anak. Gani berpesan, agar orang tua, dapat mencari sekolah atau pesantren yang jelas ajaran islamnya, jangan sampai terkena pemahaman ajaran-ajaran radikal atau menyimpang dari ajaran Islam.

Terakhir, lingkungan masyarakat, dimana anak-anak melakukan pergaulan. Karena zaman sekarang, terkadang orang tua tidak memperhatikan aktivitas apa yang dilakukan anak-anak mereka.

"Kita harus mewaspadai kasus-kasus Narkoba dan pergaulan bebas, yang bisa menjadi ancaman masa depan anak. Karena tanggung jawab kita menjadikan mereka pemimpin masa depan," tutup Abdul Gani. (skd)